Selasa, 11 April 2017|10:53:43 WIB
Jakarta: Penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal. Kini Novel sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dari foto yang dilansir dari detikcom, Selasa (11/4/2017), terlihat Novel sedang terbaring di kasur RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Luka bekas siraman air keras terlihat di muka Novel, yakni di bagian kening dan mata.
Mata Novel terpejam. Di sekitar bagian mata dan keningnya diolesi obat.
Sebelumnya diberitakan, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat perjalanan pulang usai dirinya melakukan salat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya.
"Iya saya baru saja dikabari ibu, katanya Novel disiram begitu," ujar kakak Novel, Taufik Baswedan kepada detikcom, Selasa (11/4).
Setelah disiram, Novel langsung dilarikan ke RS. Dia ditolong oleh warga setempat. Novel tak sempat pulang dulu ke rumahnya.
"Langsung dibawa ke RS," ujar kakak Novel, Taufik Baswedan.
Terkait dengan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK ini, berkembang spekulasi di masyarakat. Sebab, seperti diketahui saat ini Novel sedang menangani kasus megakorupsi e-KTP. Adakah kaitannya?
"Masih kita dalami," ujar Kombes Dwiyono kepada detikcom, Selasa (11/4/2017). Kombes Dwiyono menjawab pertanyaan apakah penyerangan ini terkait dengan kasus besar yang sedang ditangani Novel.
Polisi saat ini masih melakukan pendalaman. Dalam waktu dekat, polisi akan memberi keterangan.
Saat disinggung soal kasus e-KTP, Kombes Dwiyono meminta masyarakat tak menduga-duga.
"Jangan berandai-andai," ujarnya menjawab pertanyaan apakah penyerangan terhadap Novel terkait dengan kasus e-KTP.
Saat ini persidangan kasus e-KTP sedang berjalan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sejumlah nama besar, dari mantan menteri hingga Ketua DPR, disebut dalam persidangan.
Kasus yang menimpa Novel Baswedan ini terjadi usai salat subuh di Masjid Al Ihsan, Jakarta Utara. Novel pulang dari masjid saat jemaah masih melantunkan zikir.
"Pak Novel salat berjemaah bareng seperti biasa, saat dzikir beliau pulang duluan mungkin mau berangkat kerja," kata Ketua RT 03 RW 10 Wisnu Broto saat ditemui di lokasi, Selasa (11/4/2017).
Saat jemaah di masjid masih melantunkan zikir, terdengar suara teriakan yang keras. Wisnu semula mengira ada orang yang berkelahi.
"Ada yang teriak Pak novel, semua bubar nolongin dia terus dua orang saya dan imam masjid bawa ke rumah sakit," ujarnya.
"Tapi pas kejadian tak ada yang lihat saya dengar ada beberapa orang yang nyiram entah siapa orangnya," ujarnya.
Wisnu menuturkan, pelaku menggunakan cangkir melamin warna hijau untuk menyiram Novel. Novel yang disiram air keras itu merintih kesakitan, dia berlari hingga menabrak pohon. Novel terus berlari ke arah masjid untuk membasuh wajahnya.
Cangkir itu telah dibawa pihak kepolisian sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, CCTV yang ada di rumah Novel juga dibawa polisi untuk mengungkap kasus ini. Penyiraman itu terjadi di depan rumah Novel.
"CCTV ada di rumah Pak Novel, kelihatan dari luar. Sudah diambil polisi kayaknya karena sudah tidak ada," ujarnya.
zet/dtc