RADARRIAUNET.COM: PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) berencana memperluas jaringan pelayanan bisnisnya pada tahun depan. Jika tidak ada aral melintang, tak kurang dari 66 kantor cabang baru akan dibuka.
"Tahun depan kami akan buka 66 kantor. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pengurang jarak antara para nasabah pensiunan dengan kantor kami. Karena selain keberadaan ATM, mereka ingin tetap nyaman dan kalau bisa bank nya tidak jauh dari rumah para nasabah," ujar Direktur Utama Bank Mantap Nixon L P Napitupulu, Senin (5/12).
Lebih lanjut Nixon mengatakan, perseroannya mengalokasikan anggaran total Rp200 miliar untuk membuka 66 kantor cabang baru tersebut, dengan estimasi setiap satu kantor cabang bank masing-masing membutuhkan Rp3 miliar.
"Anggaran tersebut termasuk penambahan kapasitas teknologi informasi (TI). Dengan 66 kantor cabang itu, kami akan menggapai dari Aceh ke Papua. Jadi, nanti kami akan hadir di setiap ibu kota provinsi," terang Nixon.
Untuk mengongkosi rencana ekspansi jaringan tersebut, perseroan akan mencari salah satu sumber pendanaan yang berasal dari hasil rights issue November 2016 lalu yang menghasilkan tambahan dana sebesar Rp257,63 miliar.
Tahun depan, perseroan juga menargetkan perolehan dana dari hasil rights issue guna mengejar target pembukaan kantor cabang sebanyak 185 unit di Indonesia.
"Walaupun dari sisi CAR (rasio kecukupan modal) kami aman, CAR kami masih di atas 26 persen, dan itu yang kami pakai untuk ekspansi tahun depan melalui rights issue untuk memperkuat permodalan karna tahun depan mau menambah jaringan kantor," imbuhnya.
Saat ini, Bank Mantap telah mengelola dana para pensiunan berbagai instansi dan lembaga negara serta korporasi di Tanah Air. Dari aktivitas itu, Bank Mantap telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Ro4,21 triliun per akhir Oktober 2016 atawa tumbuh 265 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara, penyaluran kredit yang dilakukan oleh perseroan mencapai Rp3,98 triliun atau naik 198,35 persen secara yoy dengan pertumbuhan kredit tertinggi pada segmen pensiunan yang mencapai Rp1,89 triliun atau meningkat 2.469,20 persen secara yoy.
bir/cnni/lex