Tito Minta Warga Manokwari Tenang, Kepala Suku Turun Tangan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta warga Manokwari tak terprovokasi. cnn

Tito Minta Warga Manokwari Tenang, Kepala Suku Turun Tangan

Sabtu, 29 Oktober 2016|13:33:54 WIB




RADARRIAUNET.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian terus mengusut kejadian yang memicu kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Dia meminta masyarakat agar tidak terprovokasi hingga memperkeruh suasana. 
 
"Saya berharap warga di Manokwari jangan sampai terpancing. Semua saya minta tenang. Serahkan pada polisi dan tokoh masyarakat," kata Tito di Jakarta.
 
Sebagai mantan Kapolda Papua, Tito yakin warga bisa menahan diri dan tidak melakukan aksi anarki lebih jauh. Demikian pula dengan masyarakat Manokwari yang berasal dari luar daerah. 
 
"Sekarang Pak Kapolda (Brigjen Royke Lumowa) sedang membangun hubungan, berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat agar semua dapat diselesaikan secara damai," kata Tito. 
 
Saat ini, kata sang Jenderal, kondisi Manokwari sudah kondusif dan bisa dikendalikan dengan baik. Dia juga meyakini keadaan tersebut bisa terus dipertahankan.
 
Sementara itu, Kepala Suku Besar Masyarakat Arfak Dominggus Mandacan mengajak seluruh masyarakat dari berbagai suku dan agama di Manokwari untuk menjaga kebersamaan.
 
“Saya selaku tuan rumah daerah ini, mengajak. Mari kita mendukung langkah hukum yang dilaksanakan Kepolisian. Biarkan persoalan ini ditangani polisi,” kata dia seperti dilansir Antara.
 
Dominggus berharap aparat dapat bekerja optimal dalam memburu dan menangkap pemicu kerusuhan Manokwari. Ia juga meminta masyarakat membantu memberikan informasi kepada polisi.
 
Kerusuhan, kata Dominggus, berdampak buruk terhadap aktivitas perekonomian warga Manokwari. Kamis pagi hingga siang, pasar lumpuh, semua bank tutup, dan anak-anak tak sekolah.
 
Kapolda Papua Brigjen Royke Lumowa sebelumnya mengatakan, kerusuhan diawali penikaman terhadap warga Kompleks Jalan Serayu, Sanggeng, Manokwari, bernama Vijay Paus-paus.
 
Rabu malam (26/10), Vijay dan beberapa temannya belum bisa membayar nasi bungkus yang mereka beli. Keributan pun terjadi di warung makan. Vijay dikejar dan ditikam di bagian belakang.
 
Penikaman itu lantas memicu amarah masyarakat. Warga setempat meluapkan emosi dengan memblokade sejumlah jalan protokol di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Trikora.
 
Mereka juga membakar lima sepeda motor patroli. Pos polisi yang tengah dibangun di depan Pasar Sanggeng ikut dirusak massa.
 
Kerusuhan berlangsung hingga Kamis dini hari. 
 
Menurut Royke, enam orang menjadi korban. Dua orang di antaranya terkena tembakan aparat, dan seorang Komandan Rayon Militer di jajaran Komando Distrik Militer 1703/Manokwari, Mayor Suhargono, juga menjadi korban penganiayaan. 
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE