RADARRIAUNET.COM - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung Presiden Joko Widodo jika ingin membuka kembali kasus pembunuhan Munir Said Thalib. Menurut SBY, selalu ada pintu untuk mencari kebenaran dalam kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia itu.
SBY menyebut selama ia menjadi Presiden, penegakan hukum kasus Munir sudah dilakukan. Namun jika masih ada yang belum puas, masih ada upaya lain yang bisa ditempuh.
"Oleh karena itu, saya mendukung langkah-langkah Presiden Jokowi jika memang akan melanjutkan penegakan hukum, jika memang ada yang belum selesai," kata SBY di kediamannya di Cikeas, Bogor, Selasa (25/10).
Ia mengklaim saat itu penanganannya juga tidak sembarangan. SBY membentuk Tim Pencari Fakta yang dipimpin oleh Marsudi Hanafi, seorang jenderal polisi.
Selain membentuk TPF, saat itu ada dua orang yang diadili yakni Pollycarpus Budihari Priyanto dan Muchdi Purwoprandjono. Pollycarpus dinyatakan bersalah meracun Munir dan dijatuhi vonis 14 tahun penjara. Bekas pilot Garuda Indonesia itu kini sudah bebas. Sementara Muchdi dinyatakan bebas dari segala dakwaan.
SBY menyebut pembunuhan Munir adalah kejahatan serius. Karena kasus ini, Indonesia sempat disorot masyarakat Internasional.
"Mencoreng demokrasi Indonesia saat itu," kata SBY.
Sementara itu mantan Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet era SBY, Sudi Silalahi mengatakan, setelah dua pekan menelusuri, salinan dokumen TPF sudah ditemukan.
Namun dokumen hasil investigasi TPF yang asli masih misterius. Dokumen salinan itu menurut Sudi akan diserahkan ke Jokowi.
"Kami akan kirim kopian (dokumen) pada Presiden RI melalui Mensesneg untuk digunakan sebagaimana mestinya," kata Sudi.
SBY memberi penjelasan soal kasus Munir ini didampingi oleh sejumlah mantan pejabat tinggi. Selain Sudi, turut hadir menemani SBY mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri, mantan Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar, mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, dan Ketua TPF Munir, Marsudi Hanafi.
SBY mengatakan, ia memilih menjelaskan soal kasus Munir ini bersama-sama mantan pejabat terkait agar jawaban yang diberikan bisa lengkap dan utuh.
cnn/radarriaunet.com