Senin, 24 Oktober 2016|15:14:37 WIB
RADARRIAUNET.COM - Beberapa lembaga, termasuk Amnesty International, memuji WhatsApp dan Facebook sebagai platform pesan instan yang teraman. Tapi tidak halnya bagi pakar dan organisasi keamanan, Electronic Frontier Foundation.
Sejak tahun lalu, Electronic Frontier Foundation, memberikan daftar peringkat perusahaan teknologi paling terbesar di dunia, berdasarkan seberapa transparan dan pelindung mereka data pengguna mereka.
Nah, menurut laporan itu WhatsApp dikritik karena perlindungan terhadap pengguna dan skeptis soal sistem enkripsi yang dilakukan olehnya.
WhatsApp telah berulang kali dipuji karena keputusan, yang berarti teks pesan, gambar, klip video, PDF atau file yang dikirim melalui aplikasi akan tidak beraturan dan tak terbaca bagi penjahat siber atau lembaga penegak hukum yang mencegat komunikasi penggunanya.
"Tidak ada yang bisa melihat ke dalam pesan itu. Tidak penjahat dunia maya. Tidak hacker. rezim yang menindas. Dan tidak juga dengan kami,” kata pihak WhatsApp.
Enkripsi standar end-to-end memastikan WhatsApp adalah salah satu platform aplikasi chat yang paling aman di pasar, menurut Amnesty International.
Namun Yayasan Electronic Frontier telah memperingatkan penggun berhati-hati ketika menggunakan WhatsApp untuk percakapan sensitif - karena takut bahwa mereka mungkin dibaca.
Organisasi ini juga mengkritik WhatsApp untuk menggunakan backup terenkripsi, seperti ke iCloud pada pengguna iPhone.
Meskipun pesan dan media yang dikirim antara pengguna dienkripsi, menurut EFF, namun aplikasi sangat tidak sukses mengekripsi backup online.
Sekedar diketahui backup online memungkinkan pengguna yang telah membeli ponsel baru - atau yang smartphone hilang atau dicuri - untuk cepat mengembalikan data mereka.
Namun itu juga berarti pesan, foto, video dan banyak lagi, bisa disimpan di cloud tanpa perlindungan apapun. Penjahat dunia maya berpotensi masuk ke file-file backup dan membaca pesan apapun yang mereka suka.
Oleh EFF itulah, celah keamanan di aplikasi paling aman di dunia bisa diekspose.
cnn/radarriaunet.com