ilustrasi pengoplosan gas. cnn
Polisi Ungkap Pengoplosan Gas LPG Skala Besar di Hutan Karet
Jumat, 21 Oktober 2016|13:30:13 WIB
RADARRIAUNET.COM - Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap 24 orang yang diduga mengoplos gas tiga kilogram ke tabung 12 kilogram.
Pelaku melakukan aksinya di tengah hutan karet di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Dari 24 orang itu, ada dua orang pengelola pengoplosan gas secara ilegal itu," kata Kepala Subdiretktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan kemarin
Ia menjelaskan, kasus berawal dari informasi bahwa ada sejumlah mobil pikap sarat muatan tabung gas tiga kilogram masuk ke hutan karet Rumpin. Namun saat keluar, mobil tersebut sudah kosong.
Sementara mobil pikap lainnya masuk ke hutan tersebut dengan keadaan kosong. Tapi begitu keluar sudah membawa tabung gas ukuran 12 kilogram.
Berangkat dari kecurigaan itu, polisi langsung melakukan pemeriksaan ke hutan itu. Hasilnya, ditemukan tempat pengoplosan gas.
Dari tempat itu, polisi mengamankan uang tunai Rp18 juta, 23 mobil, regulator, timbangan, ratusan tabung gas tiga kilogram, ratusan tabung gas 12 kilogram dan puluhan tabung gas 50 kilogram.
Dari rumpin, gas-gas ukuran 12 kg dan 50 kg itu dijual ke Jakarta untuk dipasarkan. Dalam pengembangan, petugas mengamankan lima unit mobil box di Serpong, Tangerang Selatan.
"Dari keterangan para sopir didapat informasi bahwa lokasi pengoplosannya di hutan karet Rumpin," kata Hendy. Para sopir itu mengaku akan menyalurkan gas-gas itu ke sejumlah tempat di ibu kota.
Gas dalam tabung tiga kilogram kerap dioplos ke dalam tabung yang lebih besar. Pasalnya, ada perbedaan harga yang mencolok antara gas tiga kilogram yang disubsidi pemerintah dengan gas yang lebih besar.
Gas tiga kilogram harganya saat ini rata-rata Rp20 ribu. Sementara gas 12 kilogram sekitar Rp150 ribu. Jika gas tiga kilogram dioplos ke tabung 12 kilogram, hanya butuh empat tabung atau senilai Rp80 ribu. Dengan begitu, perbedaan harga yang didapat pengoplos untuk setiap tabungnya sekitar Rp70 ribu.
cnn/radarriaunet.com
Berita Terkait
.jpg){kind=small}
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
