Rabu, 26 Agustus 2015|15:43:55 WIB
PEKANBARU (RRN) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau Firdaus berharap pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) ke depan bisa bersaing dengan produk-produk dari luar saat memasuki pasar bebas ASEAN.
Untuk memenuhinya, para pelaku usaha IKM wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Mulai dari pengemasan, pengolahan produk, hingga higienitas dari olahan yang akan dijual ke masyarakat.
"Ke depan kita berharap tentunya para pelaku IKM bisa bersaing. Tapi untuk bersaing tentu harus memenuhi SNI dulu," kata Firdaus, Senin (24/8/15).
Agar bisa tercapai, Disperindag Riau melakukan pelatihan penerapan SNI bagi produk IKM di Hotel Dian Graha.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini juga dihadiri sekaligus sebagai pembicara yakni Ditjend Industri Kecil dan Menengah Bayu Fajar Nugroho. Kepala UPT Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Diperindag Riau Sri Rujiati, para pelaku usaha di Pekanbaru.
Diakui Firdaus, untuk penerapan SNI memang tidaklah mudah. Tetapi jika dilakukan cermat juga tidaklah terlalu susah. Dimana ketiga unsur seperti pengemasan, pengolahan produk, hingga higienitas dari olahan yang akan dijual ke masyarakat benar-benar memenuhi qualifikasinya.
Jika hal ini terwujud tentunya, akan mampu menghadapi "serbuan" produk-produk dari luar yang sudah masuk ke Riau. Baik produk dari luar daerah hingga manca negara.
Lebih lanjut, Firdaus janji akan memanggil distributor makanan dan minuman termasuk penjual-penjual produk seperti Indomart dan Alfamart dalam waktu dekat. Diharapkan ke depan hasil kerajinan dari IKM ini juga bisa beredar di sana.
"Karena itu saya minta juga pada pihak terkait agar serius membina para IKM. Keberadaan mereka juga harus didata ulang, kemudian disektor apa saja.
Kalau mereka sudah profesional dampaknya tentu ke kesejahteraan meningkat. Penerapan kerja juga bertambah, pada akhirnya pengangguran semakin berkurang," ungkap Firdaus.
Sementara, Kepala UPT Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Diperindag Riau Sri Rujiati mengatakan hingga saat ini belum ada produk IKM dari Riau yang berlebelkan SNI.
Pada hal menurutnya, keberadaan mereka yang sebagian besar tersebar dalam bentuk home industri. Pada hal, hasil produk IKM di Riau tidak kalah bersaing, sehingga belum bisa melakukan ekspansi ke luar.
Namun begitu, Sri yakin ke depan melalui pelatihan yang tersebut akan semakin menyadarkan para pelaku IKM lebih menata diri lagi, agar bisa bersaing dengan dengan produk luar. (mok/fn)