Jumat, 14 Oktober 2016|10:53:29 WIB
RADARRIAUNET.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai daerah bebas rabies. Penetapan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) nomor 239/KTPS/PD.650/4.2015.
Surat keputusan itu diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Riau drh Askardiya R Patrianov kepada Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi, Kamis (13/10/2016).
"Mohon status bebas rabies ini dijaga. Di Riau hanya Kepulauan Meranti yang masih terbebas dari rabies. Menjaga itu lebih sulit," pesan Askardiya saat menghadiri peringatan hari bebas rabies se dunia tingkat Provinsi Riau, di Taman Cik Puan Selatpanjang.
Menanggapi prediket ini, H Irwan mewakili masyarakat Kepulauan Meranti mengaku sangat bahagia. Menurut H Irwan, dengan ditetapkannya sebagai daerah bebas rabies oleh Kementan, merupakan hasil jerih payah sejak 2011.
Di samping itu, tambah H Irwan, prediket ini juga merupakan beban yang sangat berat. Ia meminta semua pihak saling bekerjasama dalam menjaga, supaya berlangsung terus di Meranti.
Diceritakan H Irwan, awal menjadi bupati di Kota Sagu tahun 2011 lalu, Ia banyak mendapat keluhan warga yaitu saat pergi dan pulang salat subuh, sering dikejar anjing liar. Irwan menyadari wakti itu listrik penerang jalan sangat terbatas.
"Kami melihat ada hubungan antara penerangan jalan dengan anjing liar di jalan-jalan. Kami mulai pasang lampu jalan, ketika sudah terang baru lah kelihatan. Anjing-anjing liar itu mengelompokkan diri di titik tertentu, kalau ada orang lewat di sana akan dikejar dan digigit," cerita H Irwan.
Lalu, Ia memerintahkan Kepala DPPKP Kepulauan Meranti Yulian Norwis untuk mengatasi permasalahan anjing liar. Waktu itu dilakukan eliminasi terhadap anjing liar.
"Berdampak pada berkurangnya populasi anjing liar. Tapi, belum lama ini saya mendengar informasi bahwa eliminasi tidak boleh lagi. Kalau tak disikapi, ini menjadi tantangan baru bagi kita," ujar H Irwan.
"Kalau tidak dimulai hari ini, saya yakin rabies akan cepat berkembang di tengah-tengah masyarakat. Tadi sesuai laporan Kadis Peternakan Riau seluruh dunia setiap 10 menit satu orang meninggal karena rabies. Walau terlihat sepele tapi mematikan," tambah H Irwan.
Selain itu, H Irwan juga meminta dinas terkait, untuk mengendalikan kelahiran anjing liar. Sebab, kelahiran anjing liar ini sangat cepat dan pada umumnya banyak. "Kalau manusia kembar dua saja jarang, apalagi kembar tiga. Tapi, kalau anjing liar ini kembar 4 dan lima itu sudah biasa. Ini perlu disikapi. Saya minta dinas terkait untuk mengendalikan kelahiran anjing liar," kata H Irwan lagi.
Terlihat dalam kegiatan peringatan hari bebas rabies se dunia tingkat Provinsi Riau di Selatpanjang itu, Sekdakab Drs H Iqaruddin MSi, Wakil Bupati Drs H Said Hasyim, Kapolres AKBP Barliansyah SIk, Danramil B Tambunan, Kepala DPPKP Meranti Yulian Norwis serta beberapa pejabat baik dari provinsi maupun kabupaten. Serta beberapa anggota legislatif Kota Sagu.
gor/fn/radarriaunet.com