Hingga Akhir September, Dana Tebusan yang Masuk ke BCA mencapai Rp37 Triliun
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (20/6/2016). kps

Hingga Akhir September, Dana Tebusan yang Masuk ke BCA mencapai Rp37 Triliun

Senin, 10 Oktober 2016|10:49:06 WIB




RADARRIAUNET.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai salah satu bank gateway program pengampunan pajak atau tax amnesty mencatat, hingga akhir Sepetember 2016 dana tebusan yang masuk tercatat sekitar Rp37 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, dana tersebut seluruhnya merupakan dana tebusan. Sementara untuk dana repatriasi Jahja masih belum bisa menyebutkan besarannya.

"Sampai Jumat lalu yang kita dapatkan cukup besar Rp37 triliun lebih, itu uang tebusan langsung masuk kas negara. Kalau repatriasi masih menunggu Desember," ujar Jahja usai menghadiri Indonesia Knowledge Forum V di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Ketika ditanya berapa target dana repatriasi yang masuk ke BCA dan akan disalurkan ke produk apa saja, Jahja pun belum bisa memberikan target. Yang pasti pihaknya akan seoptimal mungkin menyalurkan dana tersebut ke produk-produk yang ada di BCA.

"Susah kami tebak, karena bisa saja numpang lewat, bisa beli saham, beli dollar. Untuk instrumen kami cukup banyak seperti SBN, reksadana. Untuk masuk insurance penempatan dana dollar dan rupiah bervariasi cukup banyak," terangnya.

Melansir data dari laman Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, hingga pukul 12.30 WIB dana tebusan yang telah tercatat mencapai mencapai Rp91,4 triliun.

Rinciannya, uang tebusan tersebut terdiri dari wajib pajak orang pribadi non-UMKM Rp78,5 triliun, badan non-UMKM Rp10 triliun dan orang pribadi UMKM Rp2,82 triliun.

Sekadar informasi, dalam program tax amnesty ini, pemerintah menargetkan bisa meraup tebusan sebesar Rp165 triliun hingga akhir periode program ini di 31 Maret 2017.

Adapun target repatriasi harta WNI yang ada di luar negeri untuk dibawa ke dalam negeri mencapai Rp1.000 triliun dan deklarasi aset sebesar Rp4.000 triliun.


kps/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE