RADARRIAUNET.COM - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjanjikan perbaikan layanan masyarakat di rumah sakit milik kepolisian. Hal ini terkait dengan citra buruk yang dia akui melekat di masyarakat selama ini.
"Jadi menghilangkan image, brand, yang dulu-dulu, kalau masuk RS Polri malah tambah sakit, misalnya, atau dikasih obatnya sama saja," kata Tito usai meresmikan fasilitas kesehatan di RS Polri Soekanto, Kramatjati, Jakarta, Selasa (20/9).
Tito mengatakan perbaikan di bidang kedokteran dan kesehatan jadi salah satu program dalam rencana strategis Polri untuk beberapa tahun ke depan.
"Kami harapkan Polri bisa jadi badan layanan umum yang betul-betul bisa menjadi rumah sakit yang bagus, profesional, rujukan seperti rumah sakit lainnya yang dinilai baik oleh masyarakat," kata Tito.
Menunjang Kinerja Pasukan
Perbaikan layanan RS Polri, kata dia, juga penting untuk menunjang kinerja dan kesehatan pasukan. Selain memberikan perawatan bagi anggota polisi yang sakit atau terluka, RS Polri juga mendukung operasi di bidang forensik dan reserse.
"Kedokteran dan kesehatan juga sangat penting untuk menjadi soft weapon bagi polri dalam menangani kamtibmas. Jadi tidak cukup hanya dengan menangkap saja, responsif," kata dia.
Tito menjelaskan, kedokteran dan kesehatan Polri bisa masuk ke komunitas masyarakat yang bermasalah, seperti dilanda konflik atau kampung-kampung narkoba. Anggota polisi dari bidang ini dinilai bisa mencairkan suasana dan melaksanakan fungsi pencegahan gangguan keamanan.
"Seluruh Indonesia, hari ini dilaksanakan," ujarnya.
Di RS Polri Soekanto sendiri, Tito meresmikan penambahan fasilitas kesehatan seperti gedung rawat inap utama, MCU dan instalasi kedokteran forensik. Selain itu, dilakukan juga pengembangan ruang IGD, bedah jantung dan fasilitas MRI.
cnn/radarriaunet.com