Congkel Rumah Guru di Sebanga Pakai Linggis, Bocah Ingusan Babak Belur Dihakimi Massa
Adrianus, guru Santo Yosef yang rumahnya disantroni maling. grc

Congkel Rumah Guru di Sebanga Pakai Linggis, Bocah Ingusan Babak Belur Dihakimi Massa

Sabtu, 17 September 2016|10:37:34 WIB




RADARRIAUNET.COM - Seorang bocah berusia sekitar 16 tahun warga Sempurna terpaksa pasrah dipukuli warga Jalan Harapan Baru Sebanga, Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau, karena kedapatan tengah berada di dalam rumah orang lain untuk mencuri.
 
Saat digiring ke Mapolsek Mandau, wajah pelaku sudah lebam dan sembab. Bahkan pelaku agak sulit untuk berbicara karena rahangnya sempat dipukuli warga setempat. Sedangkan disekitar matanya mengeluarkan cairan darah.
 
Adrianus yang merupakan korban, saat di konfirmasi awak media menceritakan asal mula kejadian yang nyaris menewaskan anak dibawah umur itu. Sekitar pukul 09.00 WIB, saat sedang mengajar di sekolah, Santo Yosef, ia mendapat telepon dari tetangganya.
 
Disampaikan bahwa rumahnya baru saja kemalingan dan malingnya sudah berhasil diamankan warga. Adrianus pun bergegas pulang dan langsung menghentikan warga yang tidak dapat menahan kesabaran untuk tidak memukuli pelaku.
 
"Kalau saya tidak cepat melerai, mungkin anak itu sudah kritis dan pesimis bisa diselamatkan. Karena banyak sangat banyak warga yang terus memukulinya, khususnya warga yang pernah merasa kehilangan," ujar Adrianus, Jumat (16/9/2016) petang.
 
Meneruskan cerita yang diperolehnya dari Pak RW, pelaku ini bersama temannya dengan gerak-gerik mencurigakan sempat melintasi rumah Pak RW sambil membawa linggis panjang kurang lebih 1 meter dan karung goni. Selang sekitar 5 menit kemudian, Pak RW mengaku tidak melihat lagi bocah tersebut.
 
"Sekitar pukul 08.00 WIB itu, Pak Rw melihat arah mereka (pelaku) ke rumah saya, lalu tidak nampak lagi. Begitu pak RW ke belakang rumah saya terdengar suara berisik dari dalam rumah. Lalu di panggil warga lainnya untuk menggrebek pelaku," kata guru olahraga ini.
 
Meski pelaku belum sempat mengobrak abrik isi rumah, warga tetap geram dengan ulahnya. "Dari pengakuan anak ini saat ditanyai warga, dia sudah 3 kali mencoba masuk ke rumah saya. Tidak hanya itu, anak ini juga mengaku mencuri coklat dan pinang warga lainnya saat di jemur di pekarangan," ujarnya.
 
"Kalau rumah saya ini, yang pertama dulu uang dalam celengan anak saya yang isinya uang lembaran Rp50 ribu hampir Rp 3 jutaan diambilnya, lalu celengannya dibuang di sekitar rumah. Dan saat aksinya yang kedua kali, ia mencoba mencongkel jendela rumah, tetapi karena ada teralis, dia tidak bisa masuk dan semua itu diakuinya," sebut Adrianus lagi.
 
Adrianus mengaku rumahnya memang sering kosong karena ia dan istri yang berprofesi sebagai guru. Sementara 2 orang anaknya juga bersekolah.
 
"Kejadian ini sudah saya laporkan ke Polsek Mandau, meskipun nanti berujung damai, tetapi saya ingin anak ini kapok dan tidak mengulangi kelakuannya itu. Dan pak RW juga sudah tegaskan agar anak itu tidak lagi masuk ke Jalan Harapan Baru. Dan orangtua anak itu juga perlu tahu tentang aturan itu, agar lebih dapat mengawasi anaknya," tutupnya.
 
 
grc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE