Sabtu, 17 September 2016|09:33:52 WIB
RADARRIAUNET.COM - Masyarakat di Kota Sagu diminta untuk rutin melakukan perawatan (pengecekan, red) instalasi listrik di rumah masing-masing. Perawatan itu minimal dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Drs H Iqaruddin MSi, Iqaruddin di sela-sela peninjauan rumah warga Banglasbarat yang terbakar, Rabu (14/9/2016) tengah malam.
Kata Iqaruddin, belajar dari musibah kebakaran yang menimpa keluarga Guntur, merupakan bukti nyata bahwa kerusakan instalasi sangat berdampak buruk. Dimana, berdasarkan pengakuan Guntur pula, api yang meluluh lantakkan rumah mereka diduga berasal dari korsleting listrik.
"Untuk itu, kita imbau seluruh masyarakat untuk rutin melakukan perawatan instalasi. Cek semua kabel apakah masih bagus atau sudah rusak. Tak jarang kabel digigit tikus," ungkap Iqaruddin.
"Apalagi musim panas seperti sekarang. Perhatikan betul-betul, jangan sampai kita tertimpa musibah kebakaran," tambah Sekda Iqaruddin.
Di tempat sama, salah seorang warga yang mengaku bekerja di biro instalasi, Anuar, mengatakan bahwa perawatan instalasi minimal harus dilakukan setiap tiga tahun. Kata Anuar juga, jangan sampai takut mengeluarkan sedikit uang (untuk membayar jasa biro, red) malah kehilangan banyak harta benda.
"Biaya untuk perawatan instalasi itu tidaklah mahal. Terkadang kabel ada yang digigit tikus, isolasinya terlepas, atau mungkin pemasangan awal kabel tidak standard," ujar Anuar pula.
Sementara Guntur, korban kebakaran, ketika ditemui sedang menengakan baju kaos dan selimut yang dilitik di pinggangnya.
Menurut cerita Guntur, api diduga dari korsleting listrik yang berasal dari kamar lantai II bagian rumah belakang, dan membakar rumahnya sekitar pukul 01.45 WIB tengah malam. Guntur mengakui, kebakaran kurang dari 30 menit namun mampu meluluh lantakkan kediaman yang sudah 30 tahun ia tempati. "Dinding, lantai, dan plafon kita cat minyak. Tak butuh waktu lama, rumah kami rata dengan tanah," ujar Guntur.
Pantauan Rabu pagi, lokasi rumah Guntur dipenuhi masyarakat, dan anak sekolah. Garis polisi juga telah terpasang di bekas rumah yang terbakar itu.
Terlihat pagi itu, Kabag Humas Ery Suhairi SSos, Asisten I Alizar, dan beberapa pejabat lainnya.
gor/radarriaunet.com