Calon Presiden AS Mengaku Tak Tahu Aleppo
Capres AS dari Partai Libertarian, Gary Johnson, mengaku ia tidak mengetahui Aleppo, salah satu wilayah di Suriah yang menjadi medan pertempuran. cnn

Calon Presiden AS Mengaku Tak Tahu Aleppo

Rabu, 14 September 2016|13:54:57 WIB




RADARRIAUNET.COM - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Libertarian, Gary Johnson, membuat kesalahan yang memalukan saat ia mengaku ia tidak mengetahui Aleppo, salah satu wilayah di Suriah yang menjadi medan pertempuran sengit antara kelompok pemberontak dan tentara Suriah dalam beberapa pekan terakhir. Pengakuannya ini membuat publik meragukan kebijakan luar negeri dari seseorang yang mencalonkan diri dalam perebutan kursi Gedung Putih itu.

Ketidaktahuan Johnson terhadap Aleppo terungkap dalam wawancaranya dengan MSNBCpada Kamis (8/9) ketika ia ditanya oleh pembawa acara Mike Barnicle soal kebijakan luar negerinya terhadap Aleppo jika ia terpilih sebagai presiden.

Ketidaktahuan Johnson soal pertempuran di Aleppo sungguh berbanding terbalik dengan forum yang diikuti capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dan capres dari Republik, Donald Trump pada Rabu (7/9). Keduanya terlihat berapi-api memaparkan kebijakan luar negeri mereka dan upayanya meningkatkan keamanan nasional.

Johnson merupakan mantan gubernur New Mexico dari Partai Republik. Ia berupaya memanfaatkan pertarungan dua kandidat utama tersebut untuk ikut berebut kursi Gedung Putih pada pilpres 8 November mendatang.

Namun, sejauh ini, jajak pendapat yang digelar oleh RealClearPolitics menunjukkan Johnson hanya mendapatkan 8,6 suara, kalah jauh dibanding dukungan untuk Clinton, Trump, atau bahkan capres dari Partai Hijau Jill Stein.

Meski Partai Libertarian telah lama menolak intervensi militer AS di luar negeri, ketidaktahuan Johnson terhadap salah satu wilayah yang menjadi pusat pertempuran di Timur Tengah ini dapat mengakhiri kampanye menjelang pilpres.

Sementara Clinton, dalam konferensi pers, ditanya soal pernyataan Johnson tersebut, hanya tertawa dan menyatakan, "Anda dapat melihat peta dan menemukan Aleppo di sana," dengan nada bercanda.

Terkait ketidaktahuannya ini, Johnson berdalih hal itu manusiawi. Ketika ditanya soal Aleppo, ia berpikir itu adalah sebuah singkatan, dan bukan merujuk kepada wilayah yang dilanda perang di Suriah.

"Dapatkah saya menyebutkan setiap kota di Suriah? Tidak. Haruskah saya mengetahui Aleppo? Ya. Apakah saya mengerti maknanya? Ya," katanya, dikutip dari Reuters.

Dalam pemilihan presiden pada 2012 lalu, Johnson merupakan kandidat yang berhasil menggalang dukungan terbesar untuk Partai Libertarian sepanjang sejarah, yakni sekitar 1 persen dari total suara populer.

Agenda Libertarian mempromosikan kebebasan sipil dan agenda keci pemerintah. Johnson berjanji untuk memotong belanja negara, setia kepada kebijakan fiskal yang konservatif dan melegalkan ganja.


cnn/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE