Ketua STAI Ar-Ridha Sambut Kedatangan Mahasiswa Studi Banding dari Sumbar
Ketua STAI menyambut kepulangan mahasiswa yang melakukan studi banding.

Ketua STAI Ar-Ridha Sambut Kedatangan Mahasiswa Studi Banding dari Sumbar

Selasa, 13 September 2016|08:59:50 WIB




RADARRIAUNET.COM - Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ar-Ridha, Agus Salim, sambut kedatangan 16 mahasiswa yang menjadi duta kampus melakukan studi banding ke Balai Kota Padang Panjang, kantor LKBN Antara Sumatera Barat dan Padang Ekspres. 
 
Penyambutan menjadi tradisi baru karena kepergiannya dilepas secara resmi.
 
Penyambutan dilakukan Jum’at (9/9/16) sore, Agus Salim menilai, 16 mahasiswa dianggap telah berhasil meningkatkan kompetensinya dalam memperbanyak belajar di lapangan setelah mengikuti teori, khusus mata kuliah Jurnalistik Online.
 
Hasil studi banding tersebut menurutnya banyak yang bisa diterapkan di kampus STAI Ar-Ridha begitu juga penerapan dalam dunia kerja nantinya setelah mahasiswa tamat.
 
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Jurnalistik Online, Noprio Sandi, ST menjelaskan, tiga tempat yang dikunjungi, Balai Kota Padang Panjang, LKBN Antara Sumatera Barat, dan Harian Padang Ekspres, berjalan lancar sesuai rencana.
 
Di Balai Kota Padang Panjang, untuk mengetahui pemerintahan berbasis online. Mereka disambut Kabag Humas, Ampera Salim berserta Staf Hendri Firman, pengelola website dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Busmar Candra dan Antoni Aris, Senin (5/9/16), di ruang rapat utama lantai 2 kantor itu.
 
Kota Padang Panjang menjadi tujuan studi banding, karena semenjak kepemimpinan Walikota H. Hendri Arnis, BSBA (tamatan Hawai University) dan Wakil Walikota DR. H. Mawardi, MKM, telah diterapkan pemerintahan berbasis online.
 
Hal tersebut dibenarkan Kabag Humas, Asmara Salim, sejak 2013, telah diterapkan pemerintahan pola kemitraan berbasis online.
 
Masyarakat menyampaikan keluhan lewat SMS, facebook maupun WhatsApp, langsung dibaca walikota dan forward ke SKPD bersangkutan untuk ditindaklanjuti.
 
Keluhan masyarakat langsung direspon saat itu juga dan perkembangannya langsung dipantau walikota, jika belum ditanggapi, walikota langsung menelpon kepala SKPD bersangkutan.
 
Disamping itu, sistem walikota menurut Ampera Salim memangkas banyak birokrasi, dia langsung kepada stakeholder bersangkutan tanpa harus melalui birokrasi yang panjang. "Yang penting keluhan masyarakat harus direspon secepatnya," ujar Ampera.
 
Disamping itu, peran media cetak menurutnya mulai berkurang, yang menjadi kecendrugan walikota terhadap media online.
 
Bahkan semua kegiatan walikota sesegera mungkin diposting ke facebook, dan dari media sosial ini masyarakat mengetahui apa saja kegiatan walikota, termasuk banyak rekan media yang mengutip dari facebook itu.
 
Setelah berdialog sekira 2 jam, mahasiswa diajak melihat sistem kerja bagian humas, termasuk melihat cara pembuatan e-kliping.
 
Pemerintahan disini mengkliping sejumlah koran, lalu dimasukkan ke media sosial agar seluruh masyarakat bisa membacanya.
 
Di LKBN Antara Sumatera Barat, terungkap, portal plat merah tersebut memiliki koran Harian Metro Andalas karena mereka menganggap media cetak masih penting untuk penyebaran informasi.
 
Kedatangan mahasiswa komunikasi itu disambut Plt Kepala Biro LKBN Antara Sumbar, Ikhwan Wahyudi, dua waratawan, Mario Sofyan dan Novia Harlina, Selasa (6/9/16), pada awalnya, mahasiswa diminta menyimak secara langsung rapat redaksi, pemutaran film tentang LKBN Antara, penjelasan kontain, tanya jawab, sampai meninjau semua dapur redaksi.
 
Yang unik, LKBN Antara Sumbar memiliki media cetak harian, Metro Andalas, keberadannya masih dinilai perlu untuk penyebarluasan informasi.
 
Provinsi Sumatera Barat menurut Ikhwan Wahyudi memiliki 19 kabupaten/kota, belum semua masyarakat dapat mengakses internet yang baik. "Sinyal kurang," ujarnya.
 
Maka untuk penyebarluasan informasi itu masih dibutuhkan koran. Keberadaannya sesuai hasil riset, 50 tahun ke depan, masih ada peluang media cetak untuk terbit. "Dengan adanya media online, keberadaan media cetak, berkurang iya, habis tidak," pendapatnya.
 
LKBN Antara Sumbar juga memiliki studio untuk televisi, kontentnya juga menyediakan video. "Ini ruangan untuk televisi, ini media cetak, ruangan IT, ini administrasi," katanya sambil mengajak mahasiswa menyaksikan langsung cara kerja LKBN Antara Sumbar.
 
Kunjungan ketiga di Harian Padang Ekspres, mereka disambut Gusti Ayu Gayatri, redaktur senior, terungkap, dalam waktu satu tahun sejak berdiri tahun 1999, harian ini bisa menguasai pangsa pasar media cetak di Provinsi Sumatera Barat. 
 
 
Rusdy/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE