RADARRIAUNET.COM - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bagansiapiapi kian bertambah dalam beberapa pekan ini. Peningkatan kasus ini diduga karena faktor cuaca yang ekstrim saat ini dimana panas disertai hujan sehingga menjadi lahan empuk perkembangan nyamuk ''aides agepty''.
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagansiapiapi, dr. Tunggul Tri Buana menyebutkan, pasien mengidap penyakit DBD yang datang berobat ke RSUD bisa dikatakan hampir tiap hari. Namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Antara dua sampai tiga pasien.
''Mereka datang berobat. Ada yang langsung pulang, bahkan ada juga yang dirawat inap,'' katanya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Rokan Hilir, dr HM Junaidi Saleh membenarkan ada peningkatan jumlah pasien penderita DBD di Rokan Hilir. Namun untuk data akurat, masih menunggu laporan dari tiap Puskesmas yang ada di Rohil pada tanggal 10 Agustus nanti.
Menurutnya, data yang terkumpul bersifat kolektif dan jika memang positif penyakit DBD sudah mulai mewabah, maka Dinas Kesehatan akan melakukan fogging (pengasapan) yang dilakukan Puskesmas terdekat khususnya tempat dimana bersarang nyamuk Aides.
''Kegiatan fogging tidak dipungut biaya karena anggarannya sudah ada tahun ini. Tapi dengan catatan, dokter menyatakan bahwa pasien tersebut memang positif terjangkit DBD,'' kata Junaidi Saleh kepada awak media, Kamis (8/9/2016).
Terpisah, salah satu warga Parit Tangko, Bagansiapiapi, Eric, meminta kepada pemerintah agar menurunkan petugas fogging karena saat ini Bagansiapiapi sudah dalam kondisi rawan penyakit DBD. Apalagi, anaknya dalam beberapa hari ini baru saja pulang dari klinik Fatima karena terindikasi mengidap penyakit DBD.
''Jangan sampai timbul korban, pemerintah baru melakukan fogging. Kita semua tahu, Bagansiapiapi ini tanahnya berawa dan mudah terjangkit penyakit DBD,'' ucapnya.
grc/radarriaunet.com