RADARRIAUNET.COM - Keterangan saksi fakta Saiful Hayat yang dihadirkan pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso berbeda dengan berita acara pemeriksaan (BAP) di Polda Metro Jaya sebelumnya. Perbedaan itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum Sandy Handika di persidangan hari ini, Rabu (7/9).
Saat kejadian yang mengakibatkan tewasnya Wayan Mirna Salihin, Saiful sedang berada di Olivier Cafe bersama rekannya untuk melakukan rapat. Salah satu rekannya, Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono sudah lebih dulu memberi kesaksian dalam persidangan.
Saiful mengatakan, tidak melihat reaksi yang ditunjukkan oleh terdakwa Jessica dan Hanie Boon Juwita atas kondisi Mirna setelah meminum es kopi Vietnam yang diduga mengandung sianida.
"Saya tidak perhatikan, saya tidak tahu temannya siapa," ujar Saiful.
Saiful mengatakan, posisi duduknya saat itu berseberangan dengan meja nomor 54 yang digunakan Jessica bertemu Mirna dan Hannie. Dia tidak memerhatikan apa yang dilakukan ketiga orang tersebut sebelum Mirna pingsan dan meja nomor 54 ramai oleh pegawai Olivier Cafe.
"Sejak kejadian itu (Mirna pingsan) jadi saya perhatikan, awalnya tidak saya perhatikan sama sekali," tuturnya.
Jaksa Sandy Handika mempertanyakan kesaksian Saiful di persidangan tersebut. Menurut Sandy, dalam BAP saat penyidikan di Polda Metro Jaya, Saiful mengatakan ada dua perempuan (Jessica dan Hannie) terlihat panik dan gugup saat Mirna pingsan.
Saiful sempat terdiam mendengar pernyataan Sandy.
"Saya agak lupa, waktu di BAP saya ditanya Jessica yang mana juga saya enggak tahu," ucapnya.
Saiful juga mengaku tidak melihat Mirna mengalami kejang-kejang. "Tidak lihat kejang-kejang, saya hanya lihat nyendernya saja, dibawa dengan kursi roda sudah kayak pingsan," ujarnya.
Saiful mengatakan, dirinya sempat melihat busa keluar dari mulut Mirna saat dibawa dengan kursi roda yang melewati tempatnya duduk. Saat didudukkan ke kursi roda, Mirna tidak dapat melakukannya sendiri.
Ia dibantu oleh pegawai Oliver Cafe. Selain itu, kaki Mirna pun ditekuk oleh pegawai Cafe agar pas dengan tatakan kaki kursi roda.
"Ada (busa) hanya dikit. Waktu lewat sebelah saya, enggak keluar busa banyak kemudian langsung dilap. Jadi mulutnya terbuka, keluar air liur gitu," ujarnya.
Saiful mengaku, sempat mengira Mirna terserang stroke dan meminta pegawai Cafe untuk cepat membawanya ke rumah sakit. Mendengar pernyataan Saiful, pengacara terdakwa Otto Hasibuan menanyakan kembali apakah Saiful melihat kejang-kejang yang dialami Mirna.
"Saya tidak lihat," tuturnya.
cnn/radarriaunet.com