Di Bawah Guyuran Hujan, Semangat Warga Tetap Terbakar Minta Kades Mundur
Warga menyampaikan orasi di bawah guyuran hujan. drc

Di Bawah Guyuran Hujan, Semangat Warga Tetap Terbakar Minta Kades Mundur

Selasa, 06 September 2016|15:16:26 WIB




RADARRIAUNET.COM - Sekali pun diguyur hujan, puluhan warga Desa Pasir Ringgit Kecamatan Lirik Kabupaten Inhu, Riau tetap semangat melakukan aksi di halaman Kantor Desa Pasir Ringgit, Senin (5/9/2016).

Masyarakat ingin menyampaikan aspirasi tentang ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Kepala Desa saat ini.

Seperti disebutkan salah seorang warga bernama Mustawa, aksi ini bertujuan bagaimana agar Desa Pasir Ringgit maju. "Semoga dengan terjadinya demo ini masyarakat Desa Pasir Ringgit dapat jawaban dari kades maupun camat," sebutnya.

Kemudian disampaikan pula oleh Asril, warga lainnya, bahwa sesuai UU no 6 Tahun 2014 bahwa perangkat desa mulai dari RT, RW dan Kadus harus tamatan minimal SMP/SLTA sederajat dan umur 20 hingga 42 tahun. Namun kenyataan kades mengangkat perangat desa banyak yang tidak tamat SMP/SLTA sederajat.

"Dan hal ini sudah disampaikan ke Camat Lirik pada tanggal 16 Agustus 2016. Namun sampai kini tidak ada jawaban dari kades maupun camat, ada apa ini?" teriaknya dalam orasi yang diiringi rintik hujan ini.

Kemudian Nurdin M, dalam orasinya mengatakan, sudah 38 tahun dirinya menjadi ketua RT dan tiba-tiba diberhentikan tanpa hormat. "Dan selama ini sudah 7 pemimpin di desa Pasir Ringgit belum ada prilakunya seperti saat ini. Melalui pak camat kami minta segera tindak lanjuti surat BPD tentang nonaktifkan kades Sumarji," soraknya pula.

Warga lainnya Badrun, mengungkapkan bahwa persoalan realisasi raskin harga di Desa Japura Rp500 perkilonya, sementara di desa pasir ringgit Rp1000 perkilonya dan sisa kemana. Apakah sisa uang raskin ini sudah didiamkan.

"Sementara itu dari kecamatan 3 ton untuk 5 dusun sedangkan yang dibagikan hanya 2.7 ton, sisa 300kg dikemanakan? Kami minta bapak BPD untuk dapat tindak tegas tentang realisasi raskin tersebut," sebutnya pula.

Mantan KAUR pemerintahan Tholib Ali, dalam orasi itu mengaku heran dengan pernyataan kades yang mengatakan bahwa uang pribadinya untuk membangun desa.

"Jadi, kemana selama ini uang ADD dari provinsi maupun daerah. Kami minta transparan dalam penggunaan ADD yang didapat di Desa Pasir Ringgit," ujarnya.

Kades juga diduga melakukan laporan bohong ke Polsek Lirik atas laporan sepeda motor untuk dinas yang hilang. "Honda itu hilang oleh anaknya di belakang puskesmas, bukan di surau sebagaimana yang dilaporkan oleh kades ke polisi," seru warga lainnya.

"Selain itu kades juga diduga membuat SPJ abal-abal, salah satu contoh aliran air PAM, dalam RAB untuk alian air PAM Rp2 juta dana dari provinsi. Pembelian tenda karang taruna sampai saat ini masih hutang Rp10 juta pada pemilik tenda. Dari pengakuan kades bahwa untuk kegiatan ada memberi camat dan bapemades Rp10 juta," kata warga lagi membacakan data yang mereka bawa dalam aksi itu.

Asmuri yang merupakan anggota BPD dalam orasinya mengatakan, selama Sumarji menjabat kepala desa, dirinya merasa kades tidak pernah melibatkan BPD, contoh saat pengangkatan kades. "Seharusnya BPD dan kades bermitra, selama ini kades memandang kami sebelah mata," tuturnya.

Kades Sumarji di hadapan warga Pasir Ringgit yang melakukan aksi mengatakan, semua tuntutan dan aspirasi serta tudikan yang disampaikan masyarakat nanti akan dijawab secara tertulis.

"Kami atas nama pribadi maupun pemerintahan minta maaf atas kekurangan selama ini, kita sebagai manusia biasa banyak kekurangan dan kesalahan. Saya berjuang semaksimal mungkin untuk majukan desa Pasir Ringgit, mari kita bersatu," sebutnya menjawab.

"Penuturan pak Tholib Ali mengenai beras raskin. Untuk pembagian beras raskin semua saya serahkan kepada perangkat. Dan mengenai adanya uang Rp10 juta untuk camat maupun Bapemades itu tidak benar, itu hanya isu yang tidak bisa dipertanggujawabkan," jawab kades.

"Sekali lagi saya atas nama pribadi maupun pemerintahan minta maaf," ungkap Kades Sumarji.

Camat Lirik H Sarman Arlos SS MH mengatakan, atas nama pemerintah dirinya bangga ada orasi yang dilakukan warga desa Pasir Ringgit yang disampaikan di depan kantor desa.

"Tadi sudah dengar semua aspirasi yang disampaikan. Saya minta dalam waktu 1 minggu mulai hari ini Kades maupun BPD untuk segera sampaikan secara terulis. Nanti kalau ada penyimpangan kita turunkan inspektorat untuk mengaudit dana ADD. Karena yang menentukan salah atau tidak itu adalah inspektorat," sebutnya.

"Saya berharap apapun yang terjadi di desa Pasir Ringgit ini, warga tetap menjaga agar kondisi desa tetap kondusif," singkatnya.

Kapolsek Lirik AKP Taufiq Nugraha SE dengan tegas mengatakan, mengenai laporan palsu hilangnya honda dinas, diminta berikan dua alat bukti yang menyatakan bawah laporan itu palsu. "Kami ingin kondisi tetap kondusif," singkatnya.

Pantauan di lokasi demo terdapat baleho yang bertulisan cercaan massa kepada kades.


drc/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE