Di Balik Penobatan Bunda Teresa Jadi Santa
Bunda Teresa akan dinobatkan sebagai Santa, Minggu (4/9) di Vatikan. cnn

Di Balik Penobatan Bunda Teresa Jadi Santa

Senin, 05 September 2016|09:31:39 WIB




RADARRIAUNET.COM - Sosok pengasih Bunda Teresa sudah diakui dunia. Tapi sosok biarawati yang mendedikasikan hidupnya untuk orang miskin di Kalkutta itu akan mendapat pengakuan yang lebih mulia lagi.

Kantor berita AFP melaporkan, Bunda Teresa akan dijadikan sosok Santa--sebutan untuk sosok yang kudus di agama Kristiani--pada Minggu (4/9).

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik akan memimpin penobatan Bunda Teresa, yang telah meninggal pada 1997 pada usia 87 tahun.

Upacara dilakukan di hadapan 100 ribu peziarah di gereja katolik Roma, St Peter Basilica. Mereka akan dikelilingi foto-foto Bunda Teresa yang tersenyum.

Penobatan itu hanya berjarak sembilan hari dari meninggalnya Bunda Teresa pada 13 September. Rencana itu sudah diumumkan Paus sejak Maret lalu. Sementara wacana menjadikan Bunda Teresa sebagai Santa sudah ada sejak Desember lalu.

Meski sikap pengasih Bunda Teresa dianggap sangat layak menerima status Santa, namun tetap saja ada kontroversi di balik penobatan itu.

Sebagian menganggap, terutama komunitas di India, apa yang dilakukan Bunda Teresa menyimpang dari yang ia pelajari di agama Katolik. Ia lebih mengutamakan ketenaran ketimbang misinya yang seharusnya membantu orang.

Mengutip media internasional, kritik lain menyebut Bunda Teresa pelit dalam memberikan standar pelayanan medis, memberi ceramah pada pasiennya, termasuk diktator dan sok jadi pahlawan.

Pernah ada gambar Bunda Teresa sebenarnya lebih suka berkeliling Kalkutta dengan pesawat pribadi.

Sebagian masyarakat Kalkutta menganggap upaya Bunda Teresa mengentaskan kemiskinan di kota itu justru di sisi lain membunuh karakter perkotaan.

Penduduk sedih karena kota mereka jadi tidak berbeda dengan daerah-daerah lain di India.

"Tiap kota punya identitas. Punya nuansa. Karena Bunda Teresa terkenal dan memenangi Nobel, Kalkutta jadi sangat bernuansa pemikiran Barat," kata salah satu warga, Banerji kepada awak media.

Ia melanjutkan, "Sengaja atau tidak, saya merasa dia merampok Kalkutta untuk identitasnya."

Aroup Chatterjee, dokter kelahiran Kalkutta yang berbasis di London menyebut apa yang diajarkan Bunda Teresa lebih berbahaya ketimbang baik. Ia melakukan riset soal Bunda Teresa dan menuliskan kritiknya dalam Mother Teresa: The Final Verdict.

Bagaimana pun, jalan menuju status Santa cukup berliku dan Bunda Teresa telah melewatinya.

Mengutip media, sejak Paus pertama sudah ada 10 ribu sosok yang dinobatkan sebagai Santa. Mereka punya 'keahlian' masing-masing, seperti Santa Patrick yang menebarkan cinta dan Santa George yang menyelamatkan Putri Serbia dari monster.

Terdapat beberapa syarat untuk menjadi Santa. Salah satunya, harus pernah menjawab doa umat atau menyembuhkan penyakit mereka yang datang padanya. Sosok itu juga harus menunggu tahunan.

Bunda Teresa dianggap punya keajaiban di tangannya dan berhak menjadi Santa setelah seorang pria dengan kanker perut dan Alzheimer pernah datang berdoa padanya dan sembuh.

'Keajaiban' itu dihargai sebagian orang. Terutama orang India yang datang ke Vatikan Minggu ini.

Salah satunya Kiran Kakumanu, warga India berusia 40 tahun yang saat bayi dibaptis oleh Teresa. Kini ia menjadi seorang pendeta. Demikian pula Abraham, warga India yang tinggal di London.

Menurutnya, kehidupan Bunda Teresa adalah contoh unik di masyarakat. "Dia mempraktikkan Kristiani. Kebanyakan umat Kristen hanya menghabiskan waktu mereka untuk membicarakan soal itu," kata Abraham saat diwawancara.

Bunda Teresa lahir dengan nama Agnese Gonxha Bojaxhiu pada 1910. Orang tuanya asal Albania dari orang tua asal Albania. Semasa hidupnya, ia pernah dituding masyarakat menganut agama Katolik.

Paus Yohanes Paulus II membuka prosedur yang memungkinan Bunda Teresa ditetapkan sebagai Santa dua tahun setelah kematiannya. Biasanya, proses penetapan Santa dapat dimulai lima tahun setelah kematian sang tokoh yang akan ditetapkan.

Bunda Teresa dibeatifikasi pada 2003, hanya enam tahun setelah kematiannya. Beatifikasi merupakan tahap pertama dalam proses penetapan seseorang yang telah mati menjadi Santa di Gereja Katolik.
 
Gereja Katolik mendefinisikan Santa sebagai seseorang yang diyakini cukup suci selama hidup sehingga saat meninggal berada di Surga dan dapat jadi perantara Tuhan dalam memberikan mukjizat.


cnn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE