Divestasi Saham Anak Usaha, VIVA Cari Investor
Direktur Utama VIVA Anindya Bakrie bilang, VIVA akan menjual 15 persen saham ANTV dari total kepemilikan saham VIVA sebesar 90 persen. Sehingga, total saham VIVA setelah terjual menjadi hanya 75 persen di ANTV. cnn

Divestasi Saham Anak Usaha, VIVA Cari Investor

Sabtu, 03 September 2016|12:23:28 WIB




RADARRIAUNET.COM - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) tengah mencari investor untuk divestasi saham salah satu anak usahanya, yaitu PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) atau pemilik dari stasiun televisi ANTV.
 
Direktur Utama VIVA Anindya Bakrie bilang, VIVA akan menjual 15 persen saham ANTV dari total kepemilikan saham VIVA sebesar 90 persen. Sehingga, total saham VIVA setelah terjual menjadi hanya 75 persen di ANTV.
 
"Kami akan jual 15 persen saham, tapi mungkin tidak harus sebanyak itu juga. Ini dijual untuk membayar utang perusahaan," ujar Anindya, Jumat (2/9).
 
Divestasi anak usaha ini, lanjut Anindya, dilakukan untuk melunasi utang VIVA yang sampai 30 September 2015 mencapai Rp3,21 triliun. Angka tersebut melonjak 10,69 persen ketimbang tahun sebelumnya, yaitu Rp2,9 triliun.
 
Rasio pinjaman berbunga terhadap EBITDA mencapai 7,09 kali dari tahun sebelumnya 3,36 kali. Pinjaman terbesar VIVA saat ini berasal dari Credit Suisse AG Cabang Singapura sebesar US$230 juta.
 
"Kami ingin mengurangi beban utang dalam denominasi dollar AS melalui mekanisme pembayaran yang dipercepat," jelasnya.
 
Sayangnya, Anindya belum bisa menyebut calon pembeli dari divestasi saham anak usahanya tersebut.
 
Untuk harganya sendiri, tentu perusahaan akan menyesuaikan dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang di mana dilihat dari harga rata-rata harga saham selama 90 hari.
 
"Jadi, kalau harga sudah ada aturan mainnya," pungkasnya.
 
Sebagai informasi, VIVA mencatat pertumbuhan kinerja keuangan pada paruh pertama ini, di mana pendapatan perusahaan tumbuh menjadi Rp1,21 triliun atau sembilan persen dari sebelumnya Rp1,11 triliun. Dengan begitu, perusahaan berhasil mendapatkan laba bersih sebesar Rp96,19 miliar dari sebelumnya merugi Rp259,31 miliar.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE