Sabtu, 22 Agustus 2015|13:15:44 WIB
TELUKKUANTAN, (RRN) - Langkah jalur Upae Saghok Ghimbo Dusun RAPP yang mundur dari perpacuan di Tepian Narosa Telukkuantan mendapat pujian dan simpati dari masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Masyarakat menilai jalur yang disponsori PT Riau Andalan Pulp and Paper berhak menyandang gelar pemenang yang sesungguhnya.
Seperti yang dituturkan Arif, salah seorang warga Kuansing, Sabtu (22/8/2015) pagi di Telukkuantan. Menurutnya, jiwa satria harus dimiliki oleh jalur-jalur yang berpacu di setiap arena.
"Saya melihat, Upae Saghok ini petarung sejati. Mundur dari arena bukan berarti kalah, namun langkah ini tidak bisa ditawar dengan apa pun," ujar Arif.
Ia mengaku sempat kesal dengan panitia pelaksana Iven Nasional Pacu Jalur Tradisional tahun 2015 yang dinilai tidak konsisten terhadap peraturan.
"Tapi, mungkin itu jalan terbaik. Saya yakin, ini keputusan terberat yang diambil panitia," ujar Arif.
Hal senada juga diutarakan Yusuf, ia memberikan apresiasi terhadap Upae Saghok Ghimbo Dusun RAPP yang rela mengalah demi kelancaran dan keamanan iven tahunan ini.
"Salut buat Upae Saghok Ghimbo Dusun RAPP yang rela kehilangan kesempatan untuk menjadi juara demi kelancaran iven ini. Perlu digarisbawahi, Upae Saghok tidak kalah. Jalur tersebut pemenang sejati," puji Yusuf.
Jalur Upae Saghok Ghimbo Dusun RAPP dari Kecamatan Kuantan Hilir pada hari kedua memilih untuk mundur dari perpacuan setelah panitia pelaksana memutuskan jalur Duri Bingkuang Rawang Panjang dari Pulau Kedundung Kuantan Tengah yang menjadi lawannya di hari pertama dimenangkan panitia.
Keputusan itu diambil panitia, setelah mendapat protes keras dari pemacu Duri Bingkuang usai berpacu di hari pertama. Pasalnya, perwakilan jalur Duri Bingkuang mengaku tidak berada di tempat ketika kedua jalur tersebut dilepas. Dalam pertarungan itu, Upae Saghok Ghimbo Dusun RAPP keluar sebagai pemenang. (grc)