Jumat, 02 September 2016|08:43:19 WIB
RADARRIAUNET.COM - Harga daging sapi segar yang masih betah bertengger di harga kisaran Rp120.000/kg jadi alasan pemerintah menugaskan Perum Bulog mengimpor daging kerbau asal India. Daging tersebut akan dilepas Bulog seharga Rp65.000/kg.
Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu menjelaskan, selain untuk keperluan program daging murah untuk masyarakat, daging kerbau India juga didistribusikan untuk kebutuhan bahan baku industri olahan, termasuk asosiasi pedagang UKM seperti pedagang bakso.
"Ada banyak permintaan dari asosiasi-asosiasi daging. Kemudian industri olahan. Daging kerbau dibuat untuk sosis, daging burger, bakso, dan lainnya," katanya kepada awak media, Rabu (31/8/2016).
Pihaknya, sambung Wahyu, sudah membicarakan distribusi daging kerbau dengan sejumlah asosiasi usaha seperti Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso), Asosiasi Pengusaha Importir Daging (Aspidi), Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia (Apdasi), dan Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (NAMPA).
"Untuk kebutuhan daging olahan, mereka menyatakan butuh daging kerbau sekitar 2.000-2.500 ton per bulannya. Itu khusus buat kebutuhan olahan saja," tutur dia.
Wahyu mengungkapkan, pengapalan pertama daging kerbau sudah tiba sejak Jumat lalu (26/8/2016). Saat ini status daging kerbau di pelabuhan masih dalam proses pemeriksaan oleh Badan Karantina Kementerian Pertanian.
"Hari Jumat kita baru akan lauch di lapangan kantor Bulog. Nanti kita buatkan makanan-makanan yang dibuat dari daging kerbau untuk dicoba masyarakat. Saat ini dagingnya masih diperiksa oleh Badan Karantina, jadwalnya Rabu ini selesai," pungkasnya.
dtc/fn/radarriaunet.com