Senin, 29 Agustus 2016|14:39:20 WIB
RADARRIAUNET.COM - Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak kemarin membuat sejumlah wilayah mengalami banjir. Seperti yang terjadi akhir pekan lalu, banjir juga mengakibatkan sejumlah mobil terendam.
Rendaman air banjir yang bercampur lumpur hingga melebihi kap mesin, sudah barang pasti membuat mobil meminta "jajan" yang tidak sedikit.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika mobil terendam banjir, setidaknya untuk pertolongan pertama.
Paling pertama adalah matikan semua daya kelistrikan, dengan mencabut (-) accu. Hal ini untuk mencegah korsleting arus pendek kelistrikan mobil, dengan kejadian paling ekstrim kebakaran mobil.
Jika banjir telah surut, jangan sekali-sekali menyalakan mesin. Untuk mobil yang terendam banjir, pindahkan mobil dengan cari didorong. Menyalakan mesin saat mobil habis terendam banjir berisiko memperparah keruskan mobil, terlebih jika air masuk dalam jalur hisap dan masuk mesin akan menyebabkan water hammer yang akan membinasakan mobil lebih cepat, karena mesin kemasukan air yang seharusnya tidak diperbolehkan sama sekali.
Berikutnya, segera non-aktifkan rem tangan lalu gunakan batu atau masukkan persneling ke gigi 1 untuk menghindari kanvas rem melekat terutama pada mobil yang masih menggunakan rem tromol hal ini untuk mencegah agar rem tangan tidak menempel karena terendam air cukup lama.
Cek semua oli ataupun minyak baik itu transmisi, mesin dan yang lainnya setelah banjir tidak lagi merendam mobil, karena kemungkinan oli ataupun minyak yang dipakai pada mobil telah tercampur air, jadi sebaiknya kuras semua oli maupun minyak tersebut dengan yang baru.
Lebih baik keluar dana sedikit untuk ganti semua oli ketimbang menimbulkan kerusakan pada mesin lainnya, termasuk melakukan pengurasan tanki bensin.
Keringkan busi, saringan udara (Air Filter), karburator, koil, alternator, delco (distributor) kabel-kabel dan seluruh bagian atau komponen mobil yang berhubungan dengan kelistrikan. Jangan nyalakan mesin mobil sebelum memastikan semua sistem kerja mesin dalam kondisi kering.
Cek fungsi audio sistem terutama head unit, untuk speaker sudah pasti akan rusak karena bagian depan terbuat dari bahan yang tidak boleh terkena air.
Urusan interior, copot secara keseluruhan dan pastikan cuci lalu keringkan. Hal itu untuk menghindari karat serta jamur.
Hal paling penting untuk diperhatikan adalah soal ECU mobil alias engine control unit. ECU terdiri dari rangkaian modul elektronik juga sensor. Kerusakan ECU akibat banjir membuat mobil mati total atau pun tetap bisa menyala dengan indikasi mesin tersendat, boros bahan bakar minyak, lampu engine check tak menyala, hampa tenaga dari mobil.
Kerusakan ECU bisa dibilang kerusakan paling parah dari sebuah mobil akibat banjir. Hal ini dikarenakan, ECU adalah ‘otak’ dari sebuah mobil, kerusakannya akan menguras biaya cukup mahal. Tak hanya itu ECU tidak seperti suku cadang yang selalu tersedia dengan rentang biaya perbaikan di Rp10-50 juta, tergantung jenis kendaraan dan kerusakan.
Setelah mesin dapat menyala, lakukan pemeriksaan seperti mendengarkan suara mesin, apakah ada perbedaan. Selain itu coba jalankan dan mulai mainkan selurun rem.
Namun dengan catatan, menyalakan mesin mobil yang habis terendam banjir, harus memastikan semua bagian terutama kelistrikan dalam kondisi telah kering 100 persen.
“Pemeriksaan di diler resmi sangat penting untuk perawatan mobil karena dilakukan oleh teknisi-teknisi yang berpengalaman," kata Marketing Communications Auto 2000 Cahaya Tantriani, seperti dikutip awak media.
cnn/radarriaunet.com