Perampok Modus Kempis Ban di Pekanbaru Beberkan Aksinya di 18 TKP
Pelaku perampok modus kempis ban ceritakan aksinya panjang lebar kepada wartawan. Pelaku Chairul Adjis alias Oyong Mami mengaku telah melakukan aksinya di 18 TKP. rtc

Perampok Modus Kempis Ban di Pekanbaru Beberkan Aksinya di 18 TKP

Rabu, 24 Agustus 2016|15:23:28 WIB




RADARRIAUNET.COM - Pasca ditangkap oleh tim gabungan Polsek Sukajadi dan Polresta Pekanbaru pada 15 Agustus pekan lalu, Chairul Adjis alias Oyong Mami langsung dihadirkan oleh polisi saat gelaran jumpa pers di Mapolresta Pekanbaru, Senin (22/08/16). Ketika ditemui sejumlah awak media, perampok yang kerap beraksi dengan modus mengempiskan ban mobil korbannya itupun curhat mengenai aksi yang sudah dilakukannya di 18 lokasi Pekanbaru.

"Totalnya ada 18 TKP, semuanya di sini (Pekanbaru). Selain kempis ban, kadang juga main (melakukan pencurian) modus pecah kaca mobil. Paling besar pernah dapat Rp127 juta waktu 'main' di daerah Panam, Kecamatan Tampan," kata Oyong menceritakan sepak terjangnya kepada awak media.

Disela kesempatannya, residivis kasus serupa yang pernah mendekam di penjara di tahun 2004 tersebut mengakui pula bahwa dalam melakukan aksinya ia sering dibantu oleh 4 orang komplotannya. Dimana 3 diantaranya adalah warga asal Palembang, Sumatera Selatan. Hanya saja satu dari ke empat rekannya itu kini telah tewas ketika menjadi buruan Polda Metro Jaya beberapa tahun silam. Sedangkan tiga rekannya yang lain masih ada, termasuk Anto yang sudah ditetapkan sebagai DPO di Pekanbaru.

"Komplotan kami ada lima orang. Saya biasanya dibantu sama Ison (sudah menjalani masa hukuman), Anto (DPO), Gatot (meninggal dunia) dan Sunin. Gatot, Sunin dan Anto ini dari Palembang. Kalo yang waktu tertangkap pekan lalu, saya main berdua (melakukan pencurian) sama Anto. Anto yang tahu teknik mengempiskan ban mobil setiap korban yang jadi target kami, dia (Anto) juga pandai merakit besi payung untuk dijadikan paku sebagai alat yang kami gunakan," bebernya panjang lebar.

Bapak tiga anak ini menyebutkan, sewaktu dirinya ditangkap polisi pada awal pekan lalu, Anto pula lah yang menjadi tandemnya saat mecoba merampas tas milik Khomus Yuhendri di Jalan Durian, tak jauh dari persimpangan Mako Brimobda Riau. Perannya sendiri adalah sebagai eksekutor yang bertugas mengambil tas atau barang bawaan korban yang terletak di dalam mobil. Sementara perencanaan dan tugas perakitan alat untuk mengempiskan ban mobil korban ataupun memecahkan kaca mobil korbannya dilakukan oleh Anto.

"Terakhir pekan kemarin saya memang beraksi sama Anto. Ison sudah ditangkap duluan, kalau Gatot sudah nggak ada (meninggal dunia). Kalau sama Sunin nggak pernah ketemu lagi," sebutnya.

Sementara itu disinggung mengenai target yang menjadi incarannya, warga Jalan Musyawarah, Kecamatan Payung Sekaki tersebut menuturkan para korban sendiri mayoritasnya memang orang berduit yang mengendarai roda empat dan merupakan nasabah bank.

"Selain nasabah bank, kami juga sering ngincar korban yang punya usaha besar. Seperti kepala toko dan lain-lain," tutupnya.


rtc/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE