Mantan petinggi DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi akan mendengarkan dakwaan atas dugaan suap dan pencucian uang yang dituduhkan kepadanya. cnn
Sanusi Hadapi Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Reklamasi
Rabu, 24 Agustus 2016|14:21:05 WIB
RADARRIAUNET.COM - Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi akan menjalani sidang perdana kasus dugaan suap pembahasan rancangan peraturan daerah terkait reklamasi, Rabu (24/8).
Sidang yang akan digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, itu beragenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Kuasa hukum Sanusi, Krisna Murti, mengatakan kliennya siap menghadapi berbagai dakwaan tersebut. Sanusi juga tidak mengalami gangguan kesehatan apapun.
"Kami sudah sangat siap," ujarnya melalui pesan singkat, pagi tadi.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Sanusi menjadi tersangka penerima suap pada pembahasan raperda rencana tata ruang kawasan strategis Pantai Utara Jakarta.
Sanusi diduga menerima uang Rp2 miliar dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk, Ariesman Widjaja dan stafnya Trinanda Prihantoro.
KPK juga menetapkan Sanusi sebagai tersangka pencucian uang. Mantan Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta itu dituduh menggunakan uang hasil kejahatan untuk memperkaya diri dengan membeli sejumlah aset berharga.
Sanusi sebelumnya telah membantah tuduhan tentang suap. Saat menjadi saksi dalam persidangan Ariesman, Sanusi berkata, uang tersebut dijanjikan untuk kepentingannya maju pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Janji tersebut dilontarkan Ariesman saat bertemu Sanusi di Mangga Dua, Januari 2016. Petinggi PT Agung Sedayu Grup Sugiyanto Kusuma alias Aguan turut hadir pada pertemuan itu..
"Waktu perjalanan pulang dari tempat Pak Aguan, saya lupa siapa yang bilang, antara Ariesman atau Aguan, 'nanti gue bantuin untuk urusan bakal calon'," kata Sanusi di Pengadilan Tipikor, Juli lalu.
Ariesman membenarkan pernyataan Sanusi. "Saya menawarkan, bisa bantu apa, maka saya beri uang Rp2 miliar. Sudah cukup jelas, uang itu untuk beliau jadi bakal c alon gubernur," ucapnya.
cnn/radarriaunet.com
Berita Terkait
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
