Jumat, 21 Agustus 2015|12:19:40 WIB
RADAR ENTERTAINMENT Sejak masih kuliah di jurusan Kriya Tekstil Institut Teknologi Bandung (ITB), Intan Prisanti selalu tertarik mengeksplorasi kulit kayu saeh di setiap karya seni. Di karya terbarunya 'Svarna Nusantara', ia pun tetap menggunakan material tersebut.
Ditemui di sela-sela pembukaan '125.660 Spesimen Sejarah Alam', Intan mengatakan kulit kayu masih jarang dipakai dalam karya seni. "Aku juga memakai pewarna alam indigo dan secang yang terinspirasi dari tren pakaian di tahun 60-an," ucapnya kepada awak media , belum lama ini.
Lantas, di berbagai karya-karya sebelumnya yang dipamerkan di Bali dan Bandung, Intan tetap mengeksplorasinya. Khusus untuk karya yang dipajang di Galeri Salihara Jakarta adalah gambar dari enam spesies kupu-kupu yang digambarnya dengan pewarna alam di atas kulit kayu.
Proses eksperimennya tetap dengan pewarna alam indigo dan secang. Serta proses cetak digital dan foiling pada kain organdi. Namun, ia juga mengakui tertarik akan penelitian flora dan fauna yang ada di Nusantara. Setiap spesies kupu-kupu, mempunyai bentuk dan sayap yang berbeda.
"Saat saya bilang mau tahu tentang serangga khususnya kupu-kupu. Dan semuanya dikeluarkan, macam-macamnya, perbedaan dan semuanya dikasih tahu oleh peneliti LIPI dan Museum Zoologi Bogor," ungkap wanita berusia 22 tahun ini.
Kini, Intan bekerja sebagai fashion and beautyt reporter sekaligus penata gaya di majalah gaya hidup Wanita. Karya seni instalasi 'Svarna Nusantara' (2015) bisa dilihat di Galeri Salihara Jakarta Selatan hingga 15 September 2015.(tia/tia)