RADARRIAUNET.COM - Pencegahan dan sosialisasi sudah dilakukan agar masyarakat tidak membakar lahan. Namun kebakaran lahan dan hutan tetap terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. Tak dapat dielak lagi, api yang semakin membesar tak mungkin dibiarkan begitu saja, tentu perlu upaya pemadaman.
Salah satu kawasan terbakar di Sei Segajah dan Sei Segajah Makmur Kecamatan Kubu lebih 100 hektar dan kebakarannya terus berulang, kebun K2I di Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih menjadi perhatian berbagai pihak, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han), Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto, Bupati Suyatno, Kapolres AKBP Subiantoro, SH, SIK (yang lama, red), AKBP Henry Posma Lubis, SIK, MH (yang baru, red), Dandim 0321 Rokan Hilir Letkol Arch Bambang S ikut memadamkannya bersama tim lainnya.
Pompa air, alat berat sampai sejumlah personil baik dari TNI, Polri, Manggala Agni, MPA, tim pemadam dari perusahaan sampai masyarakat umum telah berupaya bahu membahu memadamkan api, namun kebakaran tak kunjung bisa dipadamkan. Semua kesulitan, sehingga perlu rumusan upaya memaksimalkan pemadaman karlahut agar pemadaman efektif dan efisien ditengah medan yang sulit. Apa langkah yang harus dilakukan?
Apakah setiap ada kebakaran, tim putus asa dan langsung menetapkan status darurat asap atau darurat kebakaran dan meminta bantuan pemerintah pusat atau perusahaan untuk mengirimkan helikopter untuk melakukan water bombing? Tentu perlu pertimbangan yang matang.
Agar tidak mudah putus asa dan memaksimalkan pemadaman tentu perlu langkah komprehensif yang diterapkan bersama mulai dari tingkat kepenghuluan dengan melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) setempat. Termasuk, bagaimana pendistribusian alat pemadam kebakaran yang sudah ada terhadap wilayah-wilayah yang rawan kebakaran serta menempatkan posko pemadaman pada lokasi yang strategis.
Lalu, bagaimana penegakan hukum terutama mencari pelaku pembakar lahan yang sudah merepotkan semua pihak, jika tak berhasil, tentu belum menimbulkan efek jera terhadap pelaku pembakar lahan, dan jika lengah, dia akan melakukan lagi pembakaran yang membuat semua pihak kerepotan.
Kerepotan dimulai pertengahan Maret 2016, sejumlah titik api muncul di Rokan Hilir, salah satu titik api yang menjadi sorotan waktu itu akibat ratusan hektar lahan dan kebun di Kepenghuluan Sei Segajah Kecamatan Kubu Rohil terbakar. Yang terbakar mulai dari semak ilalang, sampai kebun kelapa sawit milik warga.
Api terus menjilat apa saja disekitar itu dan sangat sulit dibendung, asap menggepul hingga keawan, semua pihak terlibat dalam pemadaman, mulai dari MPA, masyarakat biasa, Manggala Agni, TNI, Polri serta perangkat desa. Kencangnya angin membuat kawasan ini sulit dipadamkan, puluhan pompa air dipergunakan, namun tidak bisa maksimal, karena sumber air juga sulit didapat, termasuk dikerahkan dua alat berat.
Empat bulan kemudian Jum’at (15/7/16), setelah apel kesiapsiagaan karlahut, Bupati Rohil Suyatno bersama TNI dan Polri meninjau lokasi kebakaran di Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir, Gang Sepakat, Kecamatan Bangko. Lokasi ini lahan terbakar cukup luas.
Sebulan kemudian, pertengahan Agustus, titik api kembali muncul disejumlah wilayah Rohil, mulai dari Putat, Rantau Bais (Kebun K2I seluas 20 ha, red), Kecamatan Tanah Putih, Kepennghuluan Labuhan Tangga Besar Kecamatan Bangko, sampai karlahut disejumlah kecamatan, termasuk juga ratusan hektar kembali terbakar di Kecamatan Kubu, kali ini berada di Kepenghuluan Sei Segajah Makmur. Lagi-lagi semak ilalang dan kebun sawit masyarakat ludes terbakar.
Sejumlah lokasi itu merupakan lahan gambut yang sulit untuk dipadamkan, karena api menjalar dibagian bagian bawah, termasuk penyebaran akibat tertiup angin. Tiupan angin tidak jadi penghambat bagi Pemkab Rohil dalam melakukan upaya pemadaman, besinergi besama aparat, Polri dan TNI, Manggala Agni, MPA, perusahaan (Sinar Mas Group, PT Jatim Jaya Perkasa dan PT Sumatera Riang Lestari), BPBD, ormas serta masyarakat.
Untuk lahan terbakar tersebut, Sabtu (12/3/16), semua pihak bersinergi memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Sei Segajah, Kecamatan Kubu, Rohil. Dituntaskan dengan water bombing menggunakan helikopter Sinar Mas Group. Karlahut dapat terkendali. Bahkan personil yang terlibat lebih 200, dan terakhir dituntaskan dengan water bombing menggunakan helikopter Sinar Mas Group.
Akibatnya, karlahut yang sudah berlangsung selama empat hari bisa terkendali, namun sejumlah personil tetap bejaga-jaga dilokasi kebakaran untuk menghindari kebakaran datang lagi. “Semua berharap, jangan ada lagi kebakaran hutan dan lahan dinegeri Rokan Hilir ini, kalau terbakar, memang kondisi daerah kita gambut sebagian, ini cepat sekali api menjalar. Makanya dihimbau kepada seluruh perusahaan yang ada didaerah ini, sama-sama kita membantu,” harap Bupati Suyatno.
Selain Sinar Mas Group, Suyatno mengapresiasi PT Jatim Jaya Perkasa dan PT Sumatera Riang Lestari, yang sudah mengerahkan alat berat dan karyawannya untuk memadamkan api. “Tapi Alhamdulillah, PT Jatim, Sumatera Riang Lestari, juga sudah membantu mengerahkan alat beratnya. Ini suatu kerjasama yang bagus. Himbauan sayalah, semuanya, mulai kepala desa, camat, masyarakat, apalagi yang mempunyai lahan, pemilik lahan, ini harus hati-hati,” himbaunya.
Suyatno menginstruksikan kepada jajaran mulai dari kepala desa, camat, sampai yang lebih tinggi dijajaran pemerintahan, jangan lagi membakar dikawasan perkebunan dan kawasan lainnya.
Untuk lokasi lain, Bupati Suyatno menegaskan saat melihat karlahut di Labuhan Tangga Hilir kecamatan Bangko (pertengahan Juli 2016, red), sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo ke Riau, karlahut di Rohil harus nihil, maka Camat Bangko diminta tidak membiarkan sejumlah gubuk dibangun dilokasi kebakaran dan aparat diminta mengusut dan menangkap pelaku pembakar lahan.
Lalu, surat tanah yang dikeluarkan RT setempat diminta untuk diberitahukan kepada polisi, langkah ini diperlukan untuk mengatahui siapa pemilik lahan yang terbakar. Melihat kondisi kebakaran itu, Suyatno membatalkan rencananya ke Siak dan tetap akan berada di Bagansiapiapi memantau perkembangan.
Bupati juga memerintahkan semua gubuk kebun yang ada dibongkar, bahkan dirinya ikut merubuhkan, tapi dia terpeleset, dibawah gubuk itu ditemukan parang dan babat Untuk upaya pemadaman karlahut pertengahan Agustus 2016, untuk karlahut di Kepenghuluan Putat, Kecamatan Tanah Putih, Sabtu (13/8/16) pukul 11.00 WIB, Tim Karlahut Sat Sabhara Polres Rohil berjumlah 15 personil ditambah tim Karlahut Personil Polsek Tanah Putih, sebanyak sepuluh personil, dibantu oleh warga setempat, menggunakan empat unit mesin pompa air.
Kapolres Rokan Hilir, AKBP Henry Posma Lubis Sik MH, Kasat Binmas Polres Rohil AKP Ali Suhut, KBO Binmas, Ipda S. Damanik, Kasat Sabhara Polres Rokan Hilir, AKP Ruslan, KBO Sabhara Polres Rokan Hilir, dan Kapolsek Tanah Putih Kompol Maison SH, berserta Waka Polsek Tanah Putih, ikut serta untuk memadamkan Karlahut.
Kebakaran terus berlanjut, pemadaman dilakukan dibantu TNI dari Batalyon 123 Dumai berjumlah 10 personil. Dilokasi sudah tidak terlihat api, namun bekas lokasi yang terbakar masih mengeluarkan asap. Pendinginan terus dilakukan dengan melakukan penyiraman air menggunakan mesin pompa.
Kapolda Riau Brigjen Pol. Supriyanto ikut memadamkan kebakaran menimpa Kebun K2I Pemburu GS Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rohil, Selasa (16/8/16) mulai pukul 09.00 WIB. Dilokasi ini, sekitar 20 ha lahan terbakar dan berhasil dijinakkan.
Kapolda Riau Brigjend Pol. Supriyanto datang kelokasi didampingi Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tedjo, Dansat Brimob Polda Riau, Kaden B Brimob Manggala Rohil, Kapolres Rokan Hlilr, AKBP Henry Posma Lubis Sik MH. “Kapolda Riau Brigjend Pol, Supriyanto turut serta melakukan pemadaman di areal yang terbakar. Api dilokasi kebakaran sudah dapat dikuasai, dilokasi areal terbakar hanya tinggal menyisakan asap,” jelas Kapolres Rohil AKBP Henry Posma Lubis, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres, Aiptu Yusran Pangeran Chery.
Setelah Kapolda Riau, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) juga datang ke Rohil. Meskipun padatnya kegiatan mengikuti acara peringatan HUT Ke 71 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2016, namun terkait dengan karlahut Brigjen TNI Nurhendi, M.Si (Han) tak mau lengah dan kecolongan serta mengupayakan zero hotspot.
Guna memastikan kondisi riil dan mendapatkan gambaran penanganan karlahut di wilayah teritorialnya, tanpa menginformasikan kepada jajaran dibawahnya Danrem yang pernah menjabat Danyon 132 Salo Bangkinang ini langsung terbang memantau hotspot menggunakan helikopter.
Setelah mengelilingi kabupaten/kota yang ada di Riau, helikopter yang ditumpang Danrem tersebut mendarat dan bermalam di Rokan Hilir. Setibanya di Bagansiapiapi (Rohil) Danrem disambut Bupati Rokan Hilir H. Suyatno, Dandim 0321 dan Forkopimda Rohil.
Dalam memberikan laporan kondisi dan perkembangan serta langkah penanganan karlahut di wilayah Rokan Hilir, Bupati Rohil H. Suyatno didampingi Dandim 0321 Rokan Hilir Letkol Arh. Bambang Sukisworo B, Kapolres Rohil AKBP Henry Posma Lubis, SIK, MH, Kasdim 0321/Rohil Mayor Inf Kadek Muliarsa serta Danramil 01/Bangko Mayor TNI AD Edi Yanto, mengatakan, kalau dirinya beserta semua unsur yang ada di Rokan Hilir turun langsung kelapangan selama dua hari, tidak hanya mendapatkan laporan dari staf dan memang tidak terdapat perbedaan dengan data hotspot yang tersaji.
Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) rela berada di Rokan Hilir saat 17 Agustus 2016, tidak di Pekanbaru. Keberadaannya untuk sama-sama berjuang dengan prajurit memadamkan api dan menghilangkan asap. Kondisi ini menurutnya sama sewaktu zaman awal merdeka 17 Agustus 1945, ada yang upacara, ada yang masih berjaga, berjuang, dan yang tidak ikut upacara, supaya situasi menjadi tertib kembali, sedangkan sekarang juga dilakukan seperti itu akibat karlahut dan kabut asap.
“Maka dari itu saya mengambil kesimpulan, biar aja saya sama-sama berjuang. Ada yang upacara, ada yang berjuang, semuanya bersama-sama kita melakukan tugas. Sama, mereka memperingati, kita juga menjaga. Supaya yang memperingati itu bisa berjalan, tertib, aman dan lancar,” kata Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han), saat memberikan arahan terhadap prajurit di Posko Karhutla Subsatgas Kabupaten Rokan Hilir.
Tugas pokok jelasnya terhitung dari sekarang padamkan api, hilangkan asap. “Apinya hilang, asapnya belum tentu cepat hilang. Dua itu didapat, udah selesai. Wilayah nanti akan dibagi. Dan bila asapnya belum hilang, jangan tinggalkan lokasi. Malam, tetap ada yang jaga. Terbukti sekarang, sore kemaren, sudah sembilan, bahkan mungkin nol, karna apinya tidak ada, tidak kena satelit, sembilan kalau ndak salah sore, dari 46,” katanya.
Bila satu areal terbakar, kemudian apinya dipadamkan, tertiup angin malam hari, nyala, bisa beberapa tempat terbakar lagi. “Sehingga sekarang terekam. Satu areal bisa sembilan, bisa sebelas, menjadi 96. Dua kali lipat. Satu titik, mati, malam itu tertiup angin, nyala diujung sana, nyala diujung sini, akhirnya sekarang, 96,” tambahnya.
Nurendi minta dua prajurit bertugas melaksanakan pembinaan kepada perangkat desa, pemuka masyarakat dengan mengajak mereka sama-sama memadamkan api, salah satu strateginya, memberitahukan jika asap terus ada, maka generasi muda akan terkena penyakit paru-paru dan bisa otaknya lemah.
Mereka juga melakukan operasi imbangan, berupa operasi yustisi ditempat-tempat rawan kebakaran, yang sudah terbakar, diperbatasan hutan lindung, dihutan, lahan-lahan tak jelas, jika menemukan orang, ditanyakan keberadaannya, termasuk KTP.
Bupati Rohil Suyatno dalam pengarahannya saat itu merasa sedih melihat kondisi Rokan Hilir kembali terjadi karlahut dan kabut asap. “Makanya saat kami turun kelapangan, bila mana kita ketemukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kami akan sikat habis. Contohnya kemaren saya sama Pak Danrem, Pak Dandim yang lain Pak Kapolsek juga, gubuk-gubuk yang ada di hutan itu, saya rubuhkan. Mereka mintak waktu sama saya dua hari, tidak ada dua hari dua hari, hari itu juga, itu ada gubuk kemaren kita rubuhkan,” jelas Suyatno.
Dalam rangka mengantisipasi karlahut semakin meluas kedepan, sebagaimana telah diberi masukan oleh Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) kepadanya, dalam waktu dekat akan dilakukan operasi yustisi untuk kependudukan, dimana saat ini Rokan Hilir menjadi sasaran pendatang dari luar, karena masih banyak kawasan hutannya. “Itu kami akan melakukan razia nanti, bagi pendatang-pendatang yang identitasnya tidak jelas, itu akan kita proses, tentunya dengan jajaran pihak kepolisian,” ujarnya.
Operasi yustisi menurutnya salah satu upaya Pemkab Rohil memberikan yang terbaik untuk negeri seribu kubah. “Apalagi hari ini Pak Danrem hari ini tidak apel tujuhbelasan, memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia di provinsi, tapi beliau bergabung bersama-sama kita, itu menandakan keprihatinan beliau terhadap negeri ini, terhadap provinsi ini, mudah-mudahan dengan kehadiran beliau, bersama TNI dan Polri, kami tentunya sangat berharap betul, tenaga-tenaga, kami tau persis, tenaga dari TNI maupun Polri ini siap 24 jam di lapangan,” katanya.
Tidak hanya menggunakan strategi action, Pemkab Rohil bersinergi dengan Satgas Kalahut melaksanakan sholat istisqa. Usai upacara 17 Agustus 2016, langsung dilaksanakan dilapangan itu juga, Imam Khalifah Syukur, Khatib Anton Famboyan, bilal Herman, diikuti Bupati Suyatno, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) serta pejabat lainnya.
Dalam ceramahnya, Khatib Anton Famboyan meminta kepada semua pihak untuk segera bertobat atas segala kesalahan yang telah diperbuat dan memohon agar segera diturunkan hujan, karena sejumlah kawasan di Rohil sudah mengalami kekeringan. Kamis (18/8/16), Bupati Suyatno kembali ke Kecamatan Kubu, kali ini di Kepenghuluan Sei Segajah Makmur, dia bersama Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han), meninjau ratusan hektar lahan open access dan lahan sawit masyarakat dibakar. Lokasi ini sudah berulang kali terbakar.
Lahan terbakar sudah berhasil dijinakkan dan sedang dilakukan pendinginan oleh pihak TNI Denarhanud Rudal Dumai dan Yonarhanudse 13 Pekanbaru.
Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han) di lokasi kebakaran mengatakan, dirinya ingin mengetahui secara langsung karlahut di Kubu yang sudah terjadi berulang-ulang lima sampai enam kali. Setelah dirinya datang kelokasi yang sulit dicapai, dua jam menggunakan speed ditambah satu jam lewat jalur darat, ada hamparan yang luas dibakar. "Pastilah orang itu ingin sekali memanfaatkan lahan yang katanya ini open access, belum ada yang menggarap, tapi terbengkalai," ujarnya.
Dengan demikian, kalau semua pihak ingin memiliki, pihaknya menyarankan kepemerintah pusat, dicari bapak angkat, agar terkoordinir secara baik dan akhirnya terjaga, tidak ada lagi yang membakar. "Sekarang coba lihat, udah rusak ini, sudah rusak ekosistem disini, kan harus dibuat lagi, tumbuhan apa yang cocok disini tetapi tidak merusak lingkungan tapi bisa dimanfaatkan masyarakat," katanya.
Sinergisitas Pemkab Rohil bersama Satgas Karlahut sudah berjalan baik dalam memadamkan kebakaran. Bahkan, salah satu prajurit TNI di Kepenguluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, dinyatakan hilang saat berjuang memadamkan api, Kamis (18/8/16) sore.
Betapa besar jasanya terhadap negeri ini, semua pihak berupaya mencari prajurit itu, bahkan, Basarnas juga turun tangan. Karlahut terus berlanjut, 50 personil polisi dari Polres Rohil (40 personil Sat Sabhara ditambah satuan lainnya dan 10 personil dari Polsek Bangko, red) ikut memadamkan karlahut yang terjadi di Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Rohil bergabung dengan Tim Penanggulangan Karlahut lainnya, Sabtu (20/8/16) sekitar pukul 11.00 WIB. Pemadaman menggunakan dua unit pompa air.
Lalu, bagaimana dengan pelaku pembakaran lahan. Kebakaran di Sei Segajah dan Sei Segajah Makmur, Kecamatan Kubu, Putat, kebun K2I Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih, Labuhan Tangga Besar Kecamatan Bangko serta beberapa lokasi lain, belum tertangkap pelakunya.
Jajaran Polsek Bangko Rohil berhasil menangkap seorang pembakar lahan Sug (22), warga Kepenghuluan Parit Aman Selasa (12/7/16) sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku mengaku membakar lahan untuk ibunya agar bisa menanam padi.
Kapolsek Bangko, AKP Agung Triadi Yanto, SIK mengaku, pagi itu pihaknya mendapatkan informasi dari BMKG variable confidensi untuk Parit Aman 96%. “Kemudian setelah apel pagi, Pak Waka yang pimpin, langsung bergerak ke TKP Parit Aman, untuk mengejar dari mana asal mula api itu terjadi. Alhamdulillah dapat tersangkanya, untuk pembakar lahan, telah kami amankan di Polsek Bangko. Untuk proses sidik, itu langsung Polsek Bangko yang melakukan sidik,” jelas Agung.
Pelaku mengaku sudah dua kali membakar lahan sendiri saja menggunakan mancis untuk menanam padi bagi ibunya seluas 2 ha dan merambat ketempat lain, sehingga luas yang terbakar mencapai 4 ha. Tersangka dikenakan pasal berlapis, pasal 78 ayat 3 dan ayat 4 Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan atau pasal 108 Undang-undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan dan atau pasal 187 KUHP.
Kemudian, bagaimana Pemkab Rohil memaksimalkan sinergisitas yang telah terjalin bersama Satgas Karlahut, terutama menyangkut karlahut yang terjadi di Kecamatan Kubu, Bupati Suyatno menyatakan, setiap tahun di Kubu memang selalu ada karlahut. "Untuk itu kedepan, kita sudah melakukan komunikasi-komunikasi dengan pihak perusahaan yang ingin menjadi bapak angkat, mereka sudah siap mengarah kesana dan kita juga sudah mengirim surat secara resmi dengan Menteri Kehutanan, sampai saat ini belum ada jawaban," katanya menyebut solusi.
Maksud Pemkab Rohil menurutnya daripada lahan ini terlantar terus menerus, terjadi kebakaran hutan setiap tahunnya, apa salahnya, lahan terbentang luas itu diberdayakan. "Minta tolong juga dengan Pak Danrem, tadi Pak Danrem langsung komunikasi dengan Menteri Kehutanan, ini akan dikaji lagi surat yang pernah kita kirimkan itu," katanya.
Untuk bapak angkat menurut Suyatno tidak ada masalah, masyarakat juga mendukung. "Sekarang ini menunggu jawaban resmi pihak Menteri Kehutanan," katanya dengan luas lebih 7.000 ha.
Husni Fahmi, Datuk Penghulu Sei Segajah Makmur mendukung upaya Pemkab Rohil mendatangkan bapak angkat untuk lahan ditempat mereka melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Saya masyarakat sangat mendukung, jika lahan ini kelola dengan baik, melalui bapak angkat,” kata Husni Fahmi kepada Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi, M.Si (Han).
Hum/rtc/radarriaunet.com