Maduro Ancam Reaksi Lebih Keras dari Turki jika Ada Kudeta

RADARRIAUNET.COM - Presiden Nicolas Maduro mengancam tindakan keras jika ada pihak yang melancarkan kudeta di Venezuela. Bahkan menurut Maduro, tindakannya nanti akan lebih keras ketimbang apa yang dilakukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan usai kudeta militer yang gagal bulan lalu.

Diberitakan media internasional, pernyataan Madutor ini disampaikan dalam pidato televisi, Kamis (18/8), di tengah krisis parah yang mendera negara itu. Rakyat Venezuela tengah menderita akibat meroketnya harga-harga kebutuhan pokok akibat resesi.

Maduro melihat gelagat ketidakpuasan yang memuncak di tengah masyarakat. Maduro khawatir, keadaan ini akan dimanfaatkan oleh kelompok sayap kanan untuk melakukan kudeta.

Rencananya kubu oposisi akan menggelar aksi protes besar di Caracas pada 1 September mendatang, mendesak referendum untuk menghentikan masa pemerintahan Maduro yang seharusnya rampung pada 2019.

"Kalian melihat apa yang terjadi di Turki?" kata Maduro.

"Erdogan akan terlihat seperti pengasuh bayi jika dibandingkan apa yang akan yang dilakukan revolusi Bolivar jika sayap kanan melewati batas dengan melakukan kudeta," lanjut dia lagi.

Setelah kudeta militer yang gagal 15 Juli lalu, pemerintah Erdogan melakukan pembersihan besar-besaran dengan menangkap 60 ribu orang dari kemiliteran, pengadilan, instansi pemerintah dan pendidikan.

Pemimpin Venezuela sebelumnya, Hugo Chavez, pernah selamat dari upaya kudeta di tahun 2002. Bayang-bayang kudeta tersebut masih menghantui pemerintah Venezuela, terlebih karena popularitas Maduro yang menurun akibat rendahnya harga minyak dan kesalahan manajemen di negara itu.

Venezuela yang merupakan anggota OPEC pernah menjadi salah satu negara paling kaya di benua Amerika. Namun kini, mata uang Venezuela bahkan hampir tidak ada nilainya sama sekali dibanding dolar Amerika.


cnn/radarriaunet.com