Sabtu, 13 Agustus 2016|11:28:19 WIB
RADARRIAUNET.COM - Di tengah upaya Gojek meningkatkan kualitas, ada saja seorang mitra kerja kurir GoSend yang berlaku nakal dan pada akhirnya membuat konsumen meminta tanggung jawab Gojek selaku pengelola platform.
Seorang pengguna bernama Ida (nama disamarkan atas permintaan narasumber) pada Jumat (12/8) siang pukul 10.30 WIB memakai jasa GoSend untuk mengirim sebuah ponsel pintar dari Lubang Buaya ke Cililitan, Jakarta Timur. Namun, sampai pukul 21.30 ini ponsel pintarnya belum sampai tujuan dan pengemudi yang menjadi kurir itu tidak bisa dihubungi.
Ida berkata setelah 10 menit kurir GoSend menjemput barang, ia melihat ada kejanggalan karena peta digital di aplikasi Gojek tidak memperlihatkan posisi sang kurir bergerak.
Ia coba menelepon dan mengirim SMS kepada Efendi selaku kurir yang menerima orderan itu, dan masih mendapat balasan. Tetapi 30 menit kemudian, Ida tak bisa menghubungi Efendi, dan posisinya juga tidak bergerak di peta digital aplikasi Gojek.
"Saya langsung telepon customer service Gojek ketika tahu kurir ini tidak bisa dihubungi. CS bilang akan berusaha menghubungi driver," kata Ida berkisah kepada awak media.
Sampai berita ini ditayangkan, status pengiriman barang di aplikasi Ida masih berstatus "on the way" dan belum dapat konfirmasi barang telah sampai tujuan. Pihak yang seharusnya menerima ponsel itu, sampai sekarang juga berkata belum menerima barang tersebut.
Ketika dikirim, Ida mengemas ponsel pintar itu ke dalam map cokelat dan oleh si kurir telah dimasukkan ke bagasi motornya. Dalam keterangan order, Ida menulis bahwa barang yang dikirim adalah ponsel.
Ida berkata sejak siang sampai malam ini sudah lebih dari 10 kali menghubungi customer service Gojek. Sementara customer service Gojek sudah menghubunginya sebanyak empat kali dan terakhir menanyakan merek serta tipe ponsel.
"Customer service Gojek juga tanya, apa sudah ada kabar dari driver? Mereka bilang sampai sekarang belum berhasil menghubungi keluarga driver, walaupun sudah memegang data-datanya," tuturnya.
Juru bicara Gojek belum memberi tanggapan atas insiden ini.
Dalam syarat dan ketentuan layanan, Gojek punya kebijakan memberikan biaya ganti rugi kehilangan barang sampai Rp10 juta, namun dengan catatan barang tersebut sesuai dengan informasi yang diberikan. Nominal penggantian akan didasarkan atas bukti pembelian atau mengacu pada nilai wajar harga barang.
Gojek awal bulan ini mengumumkan mendapat investasi putaran baru sebesar US$550 juta atau Rp7,2 triliun dari sejumlah investor, termasuk KKR & Co., Warburg Pincus, Farallon Capital Management, dan Capital Group Private Markets.
Perusahaan berkata akan menggunakan dana itu untuk memenangkan kompetisi, yang tentu saja termasuk meningkatkan kualitas layanan.
Persaingan ketat dalam industri ini tak hanya bersaing dalam meraih konsumen, tetapi juga bersaing meraih hati mitra pengemudi agar bekerja untuk Gojek dan untuk memenangkan itu harus dilakukan dengan menggelontorkan subsidi.
cnn/radarriaunet.com