Terkait Tewasnya Warga Keritang yang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Ini Jawaban Kapolres Inhil
Kapolres Inhil, AKBP Dolifar Manurung. grc

Terkait Tewasnya Warga Keritang yang Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Ini Jawaban Kapolres Inhil

Kamis, 11 Agustus 2016|12:01:44 WIB




RADARRIAUNET.COM - Terkait tewasnya seorang warga Kecamatan Keritang yang diduga dianiaya dua oknum polisi, Kapolres Inhil, AKBP Dolifar Manurung akhirnya angkat bicara.
 
Pria yang baru bertugas di Inhil beberapa hari itu menjelaskan, keterlibatan dua anggotanya itu berawal saat keduanya mengamankan korban yaitu Indra Gamal yang kedapatan membawa sabu seberat 5 gram.
 
Namun saat diamankan, korban dikatakan Kapolres mencoba melakukan perlawanan terhadap petugas. Kemudian, saat akan dibawa ke Mapolsek setempat, di tengah jalan mereka bertemu dengan anak korban, yang kemudian korban meminta anaknya untuk memanggil keluarga mereka.
 
Lanjut cerita, akhirnya datang puluhan orang dan langsung mengelilingi dua anggota polisi itu. Merasa terdesak, keduanya pun langsung pergi dari lokasi dan mengamankan diri. ''Saya mengakui, dua anggota itu tidak menjalankan SOP saat menegakkan hukum. Memang ada kesalahan dalam prosedur penangkapan, ini yang ingin kita kembangkan dan lakukan pemeriksaan dan anggota tersebut saat ini sedang dilakukan pemeriksaan,'' tukas AKBP Dolifar Manurung.
 
Beredar kabar bahwa dua orang oknum polisi Polres Inhil melakukan pemukulan terhadap warga Kecamatan Keritang bernama Indra Gamal, sehingga menyebabkan pria 55 tahun itu menghembuskan nafas terakhir.
 
Untuk mengetahui kebenaran kasus itu, awak media mencoba menghubungi anak korban, Wanpolo Saputra, Rabu (10/8/2016) dan ia membenarkan bahwa ayahnya tewas dikarenakan di aniaya oleh dua orang oknum polisi, Jumat (5/8/2016).
 
Sebelum tewas, ia menjelaskan ayahnya sempat dibawa ke Puskesmas terdekat dan kemudian di rujuk ke RSUD Indrasari Rengat lalu kemudian ia membawa ayahnya ke Klinik Medsra. Namun demikian, nyawa ayahnya itu dikatakannya tidak bisa diselamatkan dan ayahnya menghembuskan nafas terakhir Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB. ''Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke Subsektor Sencalang untuk minta keadilan,'' jelasnya. paparnya.
 
 
teu/grc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE