Bom di Bangkok Tewaskan 27 Orang, Potongan Tubuh Berserakan
Sebanyak 27 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Kuil Erawan, salah satu atraksi pariwisata yang paling banyak dikunjungi di Bangkok. (Reuters)

Bom di Bangkok Tewaskan 27 Orang, Potongan Tubuh Berserakan

Kamis, 20 Agustus 2015|13:43:55 WIB




Bangkok, (RRN) - Bom di kuil Erawan, Bangkok, telah menewaskan sedikitnya 27 orang saat peristiwa itu terjadi pada Senin malam (17/8). Pemandangan mengerikan terlihat pasca pengeboman yang juga melukai ratusan orang di salah satu lokasi wisata utama ibu kota Bangkok itu.

Diberitakan Reuters, Selasa (18/8), angka korban tewas 27 orang disampaikan oleh media Thailand. Sementara angka berbeda disampaikan polisi, yaitu 19 orang meninggal dunia.


Di antara korban tewas terdapat turis asing, kebanyakan dari China dan Taiwan. Belum diketahui apakah ada korban warga negara Indonesia.

Polisi mengatakan bahwa peledak yang digunakan berjenis bom pipa dengan motor yang diletakkan di kuil Erawan. Lokasi ini terletak di persimpangan padat Bangkok yang banyak terdapat hotel, pusat perbelanjaan, kantor dan rumah sakit.

Kuil Buddha itu sendiri adalah atraksi utama bagi para turis, terutama dari China dan negara Asia Timur lainnya.

Saksi mata, Marko Cunningham, seorang warga Selandia Baru yang bekerja di layanan ambulans Bangkok menggambarkan situasi horor usai ledakan "seperti pasar daging."

"Tubuh di mana-mana. Beberapa terpotong. Beberapa tubuh tanpa kaki dan kepala. Sangat mengerikan," kata Cunningham.

Ledakan sangat keras sehingga menciptakan kawah seluas dua meter. Kendaraan terbakar dan genangan darah terlihat di banyak tempat.

"Sangat keras dan tanah bergetar seperti gempa bumi. Saya seperti dihantam batu besar di kaki kanan dan tiba-tiba saya jatuh dari motor," kata seorang warga Chamcai Pathumsit yang saat ini dirawat di rumah sakit, dikutip Bangkok Post.

Dampak ledakan juga bisa dirasakan hingga jauh. Beberapa bangunan di sekitar lokasi ledakan mengalami kerusakan.

"Ledakan menyebabkan kaca jendela kantor saya pecah. Saya merasa tidak aman bekerja dan melewati persimpangan itu," kata Jittisut Somta, ahli pengobatan China yang bekerja di lantai enam Rumah Sakit Umum Polisi.

Belum ada yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Pemerintah Thailand memang tengah memerangi kelompok separatis Muslim di bagian selatan, namun pemberontak sangat jarang melakukan serangan di luar wilayah mereka. Den/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE