RADARRIAUNET.COM - Bupati Syamsuar mewanti-wanti sikap petani, agar tak menjual lahan sawitnya, akibat harga sawit yang kian anjlok. Kekhawatiran orang nomor satu ini cukup beralasan. Sebab, sekiranya petani menjual lahannya, maka ikut juga hilang mata pencahariannya selama ini. “Penurunan harga wajar-wajar saja. Ada saatnya naik ada turun,” kata Syamsuar, baru-baru ini.
Keluhan petani akan turunnya harga sawit ini bukan sekali dua. Setiap pertemuan dengan warga hal itu disampaikan. Begitu juga dengan pesan pendek yang masuk di telepon genggamnya. Petani mengeluhkan hal yang sama, anjloknya harga sawit. Anjloknya harga sawit ini sudah dikoordinasikan sama perusahaan perkebunan dan juga pabrik kelapa sawit akan sebab musababnya. Setelah diketahui, banyak faktor yang menyebakan turunnya harga sawit.
Akan tetapi, walau turun, ia telah minta perusahaan untuk tak membeli dengan harga rendah, melainkan dengan harga yang layak. Naik turun sawit ini sudah sering terjadi. Namun, bagi petani harus disikapi dengan bijak. Petani harus memiliki alternatif lain, selain sawit. Sesuai dengan program pemerintah, khususnya sawit dilakukan pengembangan secara integrasi. Artinya, petani menanam sawit juga ikut melakukan beternak sapi.
teu/rpg/radarriaunet.com