Sabtu, 06 Agustus 2016|09:14:58 WIB
RADARRIAUNET.COM - PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah mempersiapkan diri untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis digital karena laba dan pendapatan perusahaan, 40,1%-nya berasal dari bisnis data, internet, dan IT Service. Untuk mewujudkan itu, Telkom telah membangun menara BTS (Base Transceiver Stasion) sebanyak 15.384.
"BTS telah ada 15.384 di semester I tahun ini. Kalau dibandingkan target kita sudah mencapai target kita selama setahun, ada beberapa lokasi yang masih dipersiapkan. Semua BTS ini sudah melakukan pelayanan terbaik," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2016).
Pembangunan BTS tersebut senilai Rp12,21 triliun investasi pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun ini, diperkirakan nilai investasi sekitar Rp12,3 triliun hingga 13 triliun.
"Target pertumbuhan revenue kami antisipasi kita akan tetap tumbuh di atas market. EBITDA dan net income mungkin ada sedikit penurunan karena ada investasi di broadband infrastructures yang saat ini masih kita lakukan sepanjang tahun dan akan ada capaian dari revenue kita dari digital bisnis," kata Harry.
Ia mengatakan, saat ini capital expenditure (Capex) telah terserap Rp13,7 triliun. Ia memperkirakan hingga Juni telah menyerap sekitar 25% dari pendapatan tahun lalu atau sekitar Rp25 triliun. "Kita sudah spend Rp13,7 triliun," sambung Harry.
Harry menyebut laba bersih Telkom sebanyak Rp9,93 triliun atau tumbuh 33,3% dari tahun lalu yang sebesar Rp7,45 triliun. Di mana 40,1% dari pendapatan berasal dari bisnis data, internet, dan IT Service. Ia memperkirakan dengan membangun infrastruktur BTS akan meningkatkan pelanggan dan pendapatan perusahaan.
"Revenue-nya itu bisa 60% dari total revenue karena cenderungnya pemakaian data lebih besar, mungkin SMS lebih relatif stagnan atau turun karena kan sosial media lebih banyak menggantikan. Kita senang juga ya karena supir GoJek yang mau mendapat penumpang kan harus pakai smartphone karena dia otomatis, misal mau pesan kan pakai data. Jadi kita yakin ke sana semakin di siapkan device-nya, tepat market ya. Kami yakin sebagian kita siapkan, sebagian juga tumbuh kembang hal itu membutuhkan konsumsi data yang lebih besar," ungkap Harry.
"Di Jawa lebih besar 3 kali lipat pemakaian data dari daerah lain pertumbuhannya yoy. Karena Jawa, Kalimantan, Sumatera tumbuh untuk pemakaian data 47 persen. Pemakaian data lebih besar, mungkin SMS lebih relatif stagnan atau turun karena kan sosial media lebih banyak menggantikan. Kita akan bangun BTS lagi bukan untuk mendominasi karena sebenarnya operator lain juga wajib membangun, mereka saja yang nggak kerjakan," ujar Harry.
dtc/fn/radarriaunet.com