Kamis, 04 Agustus 2016|09:34:46 WIB
RADARRIAUNET.COM - Sedari awal dirilis, Pokemon Go kerap menuai polemik di berbagai negara. Bahkan, sang pembesut Pokemon Go -- Niantic Labs -- sampai kena tuntutan oleh salah seorang yang mengaku menjadi korban game tersebut.
Seorang pria asal New Jersey, Amerika Serikat dilaporkan mengajukan tuntutan terhadap Niantic dan Nintendo di pengadilan federal California, Amerika Serikat. Pria bernama Jeffrey Marder itu mengklaim bahwa Pokemon Go telah membuat kegaduhan di rumahnya.
Kegaduhan tersebut tak lain ditimbulkan akibat gamer Pokemon Go yang masuk ke rumah dan halaman belakangnya hanya untuk mencari Pokemon langka, demikian dikutip awak media dari CNET, Selasa (2/8/2016).
Dalam tuntutannya, Marder menyertakan bahwa penempatan koordinat GPS dalam game, seperti Pokestop dan gym berdekatan dengan properti pibadi atau sebuah kediaman tanpa persetujuan sang pemilik.
"Setidaknya lima orang mengetuk pintu penggugat, memberi tahu penggugat bahwa ada Pokemon di halaman belakang dan meminta izin kepada penggugat untuk masuk hanya untuk menangkap Pokemon," tulis Marder dalam keluhannya.
Belum ada tanggapan dari pihak Niantic maupun Nintendo akan kasus ini. Namun, kasus Marder ini semakin menambah panjang daftar keluhan yang diakibatkan oleh Pokemon Go. Di Vancouver, Amerika Serikat bahkan ada yang menempelkan peringatan bertuliskan 'GET A LIFE AND STAY OUT OF MY YARD' di rumahnya.
dtc/fn/radarriaunet.com