Rabu, 03 Agustus 2016|12:56:39 WIB
RADARRIAUNET.COM - Bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten Kampar, Dasril Afandi, mengatakan pemekaran wilayah Kabupaten Kampar harus segera direalisasikan pemerintah pusat. Sebab, saat ini kondisi Kabupaten Kampar sangat luas dan sebagian daerah tidak mendapat pemerataan pembangunan.
Hal tersebut disampaikan Dasril Affandi saat menghadiri acara Halal Bi Halal masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu dengan tema "Indahnya Kebersamaan menuju Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam" di Pekanbaru, Minggu (31/7) malam tadi.
Sebagaimana diketahui saat ini Rantau Kampar Kiri dan Siak Hulu bakal memekarkan diri dari Kabupaten Kampar membentuk Kabupaten Gunung Sahilan Darusslam. Pemekaran tersebut mendapat persetujuan dari DPR RI dan Pemerintah Pusat.
Selain Gunung Sahilan Darussalam, empat daerah otonomi baru juga di Riau juga akan terbentuk yakni Kabupaten Inhil Selatan dan Kabupaten Inhil Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Darusalam berpisah dari Kabupaten Rokan Hulu, dan Mandau berpisah dari Kabupaten Bengkalis.
"Melihat luasnya daerah Kabupaten Kampar dan tidak meratanya pembangunan maka pembentukan Kabupaten Gunung Sahilan Darussalam harus segera terealisasi. Terlebih lagi Kabupaten Kampar saat ini sudah jauh tertinggal dari kabupaten pemekaran yakni Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu," ujar Dasril.
Ia mengatakan bahkan Rokan Hulu kini telah memiliki Universitas tersendiri sehingga bisa mewujutkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Sementara Zuhri, tokoh masyarakat Gunung Sahilan Darusalam mengatakan dari 5 wilayah pemekaran di Provinsi Riau Gunung Sahilan Darussalam berada di urutan pertama dan semua persyaratan sesuai dengan Undang Undang 32 dan Peraturan Pemerintah No 78 sudah dilengkapi dan sudah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Riau.
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua I Pembentukan Kabupaten Gunung Sahilan Darusalam, Ramadhan. Anggota DPRD Kampar tersebut mengatakan sejauh ini secara kajian ilmiah sudah dilakukan dengan melibatkan pihak akademisi Universitas Riau.
"Sudah kita lakukan kajian sesuai sarat yang diminta yakni kajian ekonomi, kemampuan masyarakat, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Ini sudah mencukupi nilai yang diminta oleh peraturan undang-undang dengan batasan," ujar mantan Wakil ketua DPRD Kampar itu.
Ramadhan mengatakan pemekaran Gunung Sahilan Darussalam juga sudah mendapatkan rekomendasi dari DPRD Kabupaten Kampar dan DPRD Provinsi dan sudah termasuk dalam grend disain pemekaran wilayah Riau yang diusulkan Pemprov Riau dan selanjutkan sedang digodok oleh DPR RI komisi 2 dan Mendagri.
Sementara Tokoh Perempuan asal Gunung Sahilan Darusalam Elly Mesra, mengatakan acara halal bi halal yang dilakukan masyarakat Rantau Kampar Kiri-Siak Hulu guna menyatukan tekat pembentukan Gunung Sahilan Darusalam.
Sementara dalam tausiahnya oleh DR Saidul Amin MA dalam acara halal bi halal mengatakan daerah paling tua di Provinsi Riau adalah Daerah Kuntu yang berada di Kabupaten Kampar. Satu-satunya wilayah di Indonesia yang tidak bisa ditaklukan pemerintah Hindia Belanda adalah Gunung Sahilan Darusalam dan yang pertama sekali mengirimkan sinyal kemerdekaan dari pada kerajaan istana siak.
"Yang menguatkan Kuntu dan Gunung Sahilan adalah peradapan Islam pertama yang masuk kewilayah sana. Kita tidak boleh melupakan sejarah Islam di daerah. 4 karakter Islam yang harus dipahami diantaranya 1. islam konsep ilal hiyah yakni keyakinan yang tulus bahwa islam produk Allah. 2. Islam ajaran insaniah yakni apapun yang diajarkan islam dan ajarannya karena baik untuk umat manusia 3. Islam bersifat wasat insniah yakni islam tidak ada radikal kiri dan kanan karena islam adalah ajaran agama yang hidup rukun," ujarnya.
drc/fn/radarriaunet.com