RADARRIAUNET.COM - Dunia penerbangan nasional sepertinya kembali dilanda permasalahan menyangkut ketepatan waktu. Hal itu dapat kita saksikan melalui rilisan beberapa media ternama nasional kemarin, Minggu, 30/7/2016, di Jakarta.
Pada postingan media-media tersebut, ramai-ramai diberitakan bahwa maskapai nasional Lion Air harus berbesar hati dan penuh kesabaran dalam merespon luapan amarah ribuan penumpang yang akhirnya harus mengalami delay hingga 6 jam, diberbagai bandara di Indonesia.
Dikabarkan, dibeberapa bandara internasional seperti Bandara Ahmad Yani, Semarang, Adi Sumarno Solo, Soekarno-Hatta Cengkareng, serentak mengalami delay, tanpa alasan yang jelas.
Penerbangan dari Semarang ke Jakarta terpaksa harus mengalami delay selama 6 jam, yang semula direncanakan terbang pukul 18.00 WIB, menjadi pukul 00.00 WIB. Sementara dari Bandara Adi Sumarno Solo pun mengalami hal yang sama. Bahkan penumpang sangat kesal dan emosi terhadap salah satu petugas counter di Soekarno Hatta.
"Manusiawi dong, manusiawi, " teriak salah seorang penumpang. Dalam aksi demo di bandara Soekarno-Hatta itu, keadaan sempat memanas dan tidak sedikit penumpang yang menggebrak meja petugas sambil mengatakan, "Yang membuat kami kesal adalah penumpang sudah sempat memasuki ruang pesawat namun disuruh turun lagi dan penerbangan dibatalkan,"
Sebagai bentuk atensi, pihak Lion Air terpaksa memberikan kompensasi berupa servis nasi kotak, penginapan untuk menunggu penerbangan besok hari, serta uang sebesar 300.000 per orang.
Sebagai upaya untuk memastikan penyebab atas kejadian ini, pihak media terus berupaya menghubungi pihak manajemen Lion Air, namun belum berhasil karena beberapa bagian yang berkompeten seperti Public Relation Manager Lion Air Andy M Saladin, Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut dan Direktur Umum Lion Air Grup Edward Sirait tidak menjawab panggilan telepon.
Melihat fakta kejadian ini, pihak yang berwewenang dinas kementerian Perhubungan RI, kembali mendapat sorotan masyarakat Indonesia. Nyaris tidak pernah henti-hentinya kejadian delay terjadi dalam dunia penerbangan nasional kita. Belum lagi masalah masalah lainnya yang belum selesai menjadi tugas berat kementerian seperti kasus jatuh atau hilangnya pesawat yang masih sebuah misteri sampai saat ini.
Menjawab semua permasalahan ini, menjadi tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat sebagai pengguna jasa penerbangan untuk selalu menaruh rasa percaya terhadap kinerja pihak berwenang, namun jika fakta selalu menampilkan degradasi kinerja, bukan tidak mungkin penerbangan di Indonesia akan menuai distrust dari masyarakat.
Feri Sibarani, STP/radarriaunet.com