Senin, 01 Agustus 2016|09:21:48 WIB
RADARRIAUNET.COM - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya tak suka apabila ada anggota Polri yang disebut terlibat dalam jaringan bisnis narkoba.
Pihaknya sedang mendalami informasi yang disebutkan korban eksekusi mati, Fredi Budiman, sebagaimana dimuat dalam artikel yang ditulis Koordinator awak media Haris Azhar.
"Komitmen kami sangat tinggi, karena kami tidak suka ada anggota-anggota (Polri) seperti yang diceritakan itu. Itu pun kalau ada, ya. Itu (informasi) kan sifatnya belum bisa dikatakan benar," kata Boy di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggi (31/7).
Dia menilai informasi yang tertuang dalam tulisan itu dapat merugikan institusi yang dituding terlibat dalam jaringan narkoba. Sebab menurutnya, penegak hukum merupakan garda terdepan dalam memberantas narkoba.
"Itu jelas sangat merugikan institusi. Kami kan garda terdepan dalam konteks ini (memberantas narkoba). Jangan sampai semua ini memperlemah upaya-upaya kami dalam penegakan hukum pidana narkoba," katanya.
Boy mengaku telah bertemu Haris untuk membahas kebenaran tulisannya yang beredar menjelang pelaksanaan eksekusi mati Fredi. Artikel berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit' itu merupakan hasil dialog Fredi dengan Haris dua tahun lalu.
"Kami sudah ada pertemuan, kalau konten (tulisan) tidak ada yang berbeda," kata Boy.
Persoalannya, menurut Boy, polisi tidak bisa mengonfirmasi kebenaran informasi yang disampaikan Fredi lantaran yang bersangkutan telah dieksekusi Jumat (29/7) lalu. Selain itu, informasi tersebut baru dipublikasi setelah dua tahun.
"Kalau kami mau konformasi ke Pak Fredi, sudah tidak ada. Jadi kami masih hadapi kondisi-kondisi seperti itu," katanya.
Meski demikian, kata Boy, pihaknya tetap akan mendalami informasi tersebut sesuai komitmen Kapolri dalam konteks reformasi internal Polri.
"Yang jelas prinsipnya akan terus didalami, ditindaklanjuti," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang tertuang dalam tulisan Haris, seolah ada keterlibatan oknum penegak hukum dari kepolisian, TNI, pejabat Badan Narkotika Nasional. Boy meminta kepada banyak pihak apabila ada informasi yang menguatkan dapat segera dilaporkan untuk segera ditindaklanjuti.
"Yang disampaikan Haris adalah ungkapan yang sifatnya informasi. Sangat perlu didalami karena sumir. Sementara kalau kami mau konfirmasi, Pak Fredi sudah tidak ada," tambah Boy.
cnn/radarriaunet.com