China Dukung Pemberantasan Narkoba Kontroversial di Filipina
ilustrasi. dtc

China Dukung Pemberantasan Narkoba Kontroversial di Filipina

Jumat, 22 Juli 2016|14:20:35 WIB




RADARRIAUNET.COM - Otoritas China mendukung operasi pemberantasan narkoba di Filipina yang kontroversial. Operasi itu melibatkan pembunuhan di luar hukum dan penegakan keadilan yang sewenang-wenang. 
 
"China memahami sepenuhnya bahwa pemerintah Filipina di bawah kepemimpinan (Presiden) Rodrigo Duterte telah menjadikan itu prioritas utama dalam memberantas kejahatan terkait narkoba," demikian pernyataan Kedutaan Besar China di Manila yang dirilis pada Selasa (19/7, Rabu (20/7/2016).
 
"China telah menyampaikan dengan tegas kepada pemerintahan baru, soal kesediaan China menjalin kerja sama efektif terkait isu ini, dan keinginan untuk menyusun rencana aksi yang spesifik dengan pihak Filipina," demikian disampaikan.
 
Duterte yang mulai menjabat Presiden Filipina sejak Mei lalu, menjanjikan pemberantasan besar-besaran terhadap kejahatan narkoba. Dalam dua bulan terakhir, kepolisian Filipina mengkonfirmasi pihaknya telah menewaskan nyaris 200 orang yang terlibat kejahatan narkoba.
 
Terjadi juga peningkatan praktik pembunuhan oleh kelompok vigilante antinarkoba, yang sengaja meninggalkan mayat korbannya di jalanan.Mayat-mayat itu terbungkus seperti paket yang diberi tanda soal tudingan bahwa mereka adalah pengedar narkoba.
 
Pernyataan dari Kedubes China tidak menyinggung secara langsung soal praktik pembunuhan di luar hukum semacam itu, yang memicu kritikan dan kecaman dari kelompok HAM baik domestik, maupun internasional.
 
Dalam pernyataannya, Kedubes China hanya menyebut bahwa pemberantasan kejahatan narkoba menjadi tanggung jawab seluruh negara di dunia ini. "Pemerintah China telah bertindak tegas dan keras dalam pemberantasan narkoba dan menghukum seluruh penjahat narkoba sejalan dengan aturan hukum, terlepas apapun kewarganegaraan mereka," tegas Kedubes China.
 
Selama ini, otoritas China dikenal kerap mengeksekusi mati penjahat narkoba dan dalam beberapa tahun terakhir, telah menjatuhkan vonis mati terhadap beberapa warga Filipina yang dinyatakan bersalah menyelundupkan narkotika ke China.
 
Pada Minggu (17/7) lalu, Duterte menyatakan akan bertanya kepada China tentang mengapa ada banyak warga negara China yang ditangkap terkait narkoba di Filipina.
 
 
dtc/fn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE