Rabu, 19 Agustus 2015|13:27:44 WIB
RADAR TEKNO Masih ingat dengan bocoran gambar Nexus 5 (2015) yang mencuat beberapa waktu lalu? Informasi terbaru bocoran gambar handset ini menampilkan wujud lebih nyata dibanding sebelumnya.
Adalah Inno Yudha, salah satu anggota Google Nexus Community Indonesia yang memposting handset tersebut. Yang menarik, gambar terbaru handset ini memperlihatkan keberadaan sensor sidik jari.
Bila dilihat dari gambar yang diklaim sebagai Nexus 5 (2015) ini, tampak bahwa Google masih mempercayai LG sebagai vendor pembesut seri Nexus. Generasi Nexus 5 sebelumnya juga dipegang oleh vendor asal Korea Selatan tersebut.
LG mendesainnya dengan bentuk fisik sedikit membulat dan bagian ujung dibuat lebih melengkung dibandingkan generasi sebelumnya. Sementara itu, tepat di bawah kamera yang tampak menonjol, terdapat bulatan yang diperkirakan adalah sensor sidik jari.
Di samping kiri kamera terdapat LED flash dan sebuah lubang yang diduga adalah sensor laser auto focus. Belum diketahui material apa yang bakal diusung oleh ponsel terbaru Google ini.
Jika rumor yang beredar benar, Nexus 5 (2015) diperkirakan akan menggunakan bodi berbahan metal. Sayangnya, pada foto tersebut hanya menampilkan bagian belakang ponsel.
Selain itu, belum ada informasi lebih detail lainnya. Si pengupload foto sendiri tidak memberikan keterangan apapun. Namun justru hal ini semakin membuat fans Nexus penasaran.
Dikunjungi awak media , Selasa (18/8/2015), halaman postingan ini ramai komentar. Beberapa ada mengomentari kameranya yang menonjol, ada pula yang melontarkan pendapat mengenai desainnya.
Bocoran sebelumnya menyebutkan, Nexus 5 (2015) akan tampil dengan layar 5,2. inch. Dimensinya 146,9 x 72,9 x 8/9,8 mm. Ini artinya bodi Nexus 5 (2015) bakal lebih besar dari generasi sebelumnya. Selain itu, kabarnya perangkat ini juga akan disematkan port USB-C. (rns/rns/fn)
Windows 10 Digratiskan Demi Gaet Developer
RADAR TEKNO Microsoft menggratiskan biaya bagi pengguna Windows 7 dan 8 yang ingin meng-upgrade OS PC-nya ke Windows 10. Langkah ini sebenarnya terlihat cukup unik, mengingat jualan software adalah salah satu cara perusahaan asal Redmond, Amerika Serikat itu untuk memperoleh pendapatan.
Namun ada satu tujuan besar dari langkah Microsoft ini, yaitu menarik perhatian para developer untuk membuat software di platform anyarnya ini. Aplikasi yang nantinya akan muncul di Windows Store, dan bisa dipakai di bermacam perangkat yang menggunakan Windows 10, baik PC, ponsel, maupun perangkat yang akan datang, seperti Surface Hub dan HoloLens.
Windows Store sebenarnya sudah ada sejak Microsoft merilis Windows 8. Sayangnya, perkembangan jumlah aplikasi di 'toko' itu bisa dibilang berjalan cukup lambat. Butuh waktu lama bagi Microsoft untuk menarik perhatian para developer untuk membuat aplikasi di situ.
Tentu ini ada kaitannya dengan popularitas Android dan iOS, yang lebih dulu muncul. Keduanya punya pilihan aplikasi yang jauh lebih beragam dibanding Windows Store di zaman Windows 8. Developer seperti lebih tertarik membuat aplikasi di Android dan iOS karena jumlah penggunanya yang banyak.
Dengan menggratiskan pembaruan ke Windows 10, Microsoft ingin menarik para pengguna Windows 7 dan Windows 8 untuk berpindah ke OS anyar itu. "Agar penggunanya banyak Ujar Lucky Gani, Business Group Head Windows, Microsoft Indonesia saat ditemui awak media di acara Windows on Location di Bandung Selasa (18/8/2015).
Dengan banyaknya jumlah pengguna, diharapkan banyak developer yang tertarik untuk meramaikan Windows Store. Baik itu membuat aplikasi anyar, ataupun mem-porting aplikasi dari platform lain seperti web based, iOS, dan Android menjadi aplikasi Windows 10.
"Upgrade dari Windows 7 dan 8 akan diberikan secara cuma-cuma selama setahun sejak Windows 10 diluncurkan pada 29 Juli lalu. Jika sudah lewat setahun, asal sudah diupgrade, pengguna tak perlu membayar lagi," tambah pria asal Bogor ini.
Lucky juga menyebut kalau Windows 10 ini adalah kesempatan bagi para developer untuk memperluas cakupan pasar aplikasi buatannya. "Pengguna Windows 10 ini kan banyak, dari Windows 7 dan Windows 8 yang pindah, dan tentu akan menguntungkan bagi developer," tandas Lucky.
Ditambah lagi, Windows 10 ini akan tersedia untuk banyak platform, baik PC, IoT, sampai mobile. "Jadi sekali bikin aplikasi bisa buat semua platform. Dan sampai saat ini sih antusiasme developer untuk Windows 10 ini sangat tinggi," tutup Lucky.
(asj/asj/fn)