Kamis, 21 Juli 2016|08:15:31 WIB
RADARRIAUNET.COM - Merespons tingginya angka kematian di seluruh dunia akibat polusi dan kualitas udara yang buruk, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku punya cara sendiri yang saat ini diterapkan di Indonesia.
Hal tersebut, aku dia, dituangkannya dalam strategi nasional reformasi energi. Pertama, kata dia, adalah menekan penggunaan batubara pada pembangkit-pembangkit listrik yang telah dan akan dibangun di tanah air.
"Penggunaan batubara untuk pembangkit listrik akan ditekan maksimal 50% dari total kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik secara nasional, sisanya 25% menggunakan gas, dan 25% lagi menggunakan energi baru-terbarukan (EBT)," kata dia di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Bardasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015, batubara mendominasi sebesar 59,8% dari total kebutuhan energi untuk pembangkit listrik secara nasional.
Sebagai langkah nyata menurunkan konsumsi batubara, dalam RUPTL 2016, konsumsi batubara diturunkan menjadi hanya 43,2%.
Langkah kedua, lanjut dia, adalah dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi dalam hal pembangkit listrik yang masih memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar utamanya.
Dengan teknologi yang lebih tinggi, kata dia, energi listrik yang lebih besar bisa dihasilkan dengan konsumsi batu bara yang lebih minim, dan pembakaran yang lebih maksimal sehingga emisi sisa pembakaran juga bisa ditekan.
"Kalau dulu kita memakai teknologi ultra kritikal, sekarang kita memakai teknologi super ultra kritikal yang dapat menekan sisa pembakaran penyebab polusi," ujar dia.
Ketiga dan yang paling penting adalah menggunakan sumber-sumber energi baru terbarukan seperti yang baru-baru ini dilakukan Pemerintah lewat Program Indonesia Terang (PIT).
"Dalam program ini energi listrik dihasilkan menggunakan teknologi tenaga surya. Selain menyediakan listrik untuk daerah terpencil, PIT juga menjadi sarana bagi Kementerian ESDM untuk mensosialisasikan bahwa listrik bisa dihasilkan dengan energi yang bersih dan ramah lingkungan," tegas dia.
Tak lupa kata dia, strategi lain yang saat ini juga sudah mulai diterapkan seperti pemangkasan subsidi energi dan peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi massal.
dtc/fn/radarriaunet.com