Kamis, 14 Juli 2016|12:33:18 WIB
RADARRIAUNET.COM - Ada yang terlupakan ketika para pemimpin sibuk dengan urusan pembangunan dan penggunaan anggaran daerah. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kepulauan Meranti, Riau selama ini masih kekurangan peralatan kerja dan operasional lapangan. Tugas berat yang bertaruh nyawa ditengah bencana dan musibah terjadi itu sudah selayaknya diperhatikan.
Sejauh ini mereka bertugas tanpa dilengkapi alas kaki yang standar seperti sepatu, baju anti api, helm safety, sarung tangan dan masker.
Kondisi itu diakui Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, M. Edy Afrizal, ditemui wartawan saat memantau upaya pemadaman api di Jalan Jumpul, Kelurahan Selat Panjang Barat, Kecamatan Tebing Tinggi, Senin (11/7/2016).
Dikatakannya, risiko setiap terjadinya peristiwa kebakaran sangat disadari oleh para petugas, namun karena keterbatasan anggaran untuk melengkapi alat keselamatan dalam tugas penyelamatan itu, mau tidak mau harus tetap dilaksanakan dengan peralatan seadanya.
"Anggaran kita sangat terbatas, sejak aku di BPBD memang belum ada alokasi dana untuk pengadaan peralatan itu. Peralatan khusus untuk pemadaman api saat ini, seperti mesin pompa dan selang air berasal dari bantuan BNPB yang diminta beberapa waktu lalu," kata Edy.
Diakuinya, seluruh Petugas Damkar memang mesti dilengkapi alat keselamatan diri yang memadai, sedangkan hingga saat ini fasilitas yang pernah dianggarkan pengadaannya dari APBD Kepulauan Meranti baru satu unit mobil pemadam kebakaran saja.
"Dua unit mobil damkar yang ada saat ini sudah lama usianya. Satu unit dari hibah Pemda Bengkalis dulu. Idealnya kita sudah punya empat unit dengan jumlah personil yang memadai. Seperti sekarang kita kerahkan semua, bagaimana kalau kebakaran juga terjadi di tempat lain," ujarnya.
rbc/fn/radarriaunet.com