RADARRIAUNET.COM - Penyidik Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul) akan memanggil dua pemilik lahan seluas 1,75 hektar yang terbakar di Desa Langkitin, Kecamatan Rambah Samo pada Jumat (8/7/16) lalu. Pemilik lahan dipanggil guna proses penyelidikan.
Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono, SIK,M.Hum, melalui Paur Humas IPDA Efendi Lupino, mengatakan dugaan awal Kepolisian, kebakaran lahan sekira 1,75 hektar di Desa Langkitin karena pengaruh cuaca.
IPDA Efendi menambahkan dua pemilik lahan tersebut akan dipanggil pihak Polsek Rambah Samo dalam waktu dekat, yakni Ucok pemilik lahan 0,25 hektar, dan Mail pemilik lahan 1,5 hektar. "Pihak Polsek Rambah Samo yang berwenang atas hal ini, karena wilayah hukumnya," ujar IPDA Efendi dikonfirmasi wartawan, Senin (11/7/16).
IPDA Efendi menungkapkan kebakaran lahan 1,75 hektar di Desa Langkitin diketahui dari pantauan Satelit Terra dan NOAA pada Jumat lalu. Hasil pantauan satelit kemudian ditindaklanjuti pihak Polsek Rambah Samo dan anggota Koramil 02 Rambah dari Kodim 0313/KPR. Dipimpin Kanit Reskrim Polsek Rambah Samo Aipda S. Sihotang, personil Karlahut turun ke lokasi.
Setibanya di lokasi, Tim Karlahut menemukan sekira 1,75 hektar hangus terbakar. Tim bekerja keras memadamkan api di lahan bekas tanaman karet tua yang sudah imas tumbang dengan cara manual pakai alat seadanya.
IPDA Efendi mengakui lahan yang terbakar sendiri sudah dipasangi garis polisi dan tidak bisa dikelola pemiliknya, sampai penyelidikan selesai dilakukan pihak Kepolisian.
Sementara itu, Dandim 0313/KPR Letkol Kav Yudi Prasetyo Sip, melalui Danramil 02 Rambah Kapten Arm Alza Septendi mengapresiasi langkah tegas dilakukan Polres Rohul melalui Polsek Rambah Samo, serta personil Koramil 02 Rambah yang telah memasang garis polisi di lahan yang terbakar.
Ia mengungkapkan memasuki musim kemarau, hasil pantauan dari Satelit Terra dan NOAA, di kabupaten Rohul makin hari banyak ditemukan titik panas. "Makanya kami diintruksikan meningkatkan patroli. Hal ini tidak bikin TNI dan Polri surut untuk memburu pelaku pembakar lahan atau hutan secara liar," tegas Kapten Arm Alza Septendi.
teu/rtc/radarriaunet.com