Senin, 11 Juli 2016|10:56:54 WIB
RADARRIAUNET.COM - Pelaku pengeboman di stasiun komuter Taipei, Taiwan, yang melukai 25 orang berencana meracuni minuman para penumpang kereta. Pelaku menjadi salah satu korban ledakan dan saat ini dalam kondisi kritis.
Diberitakan awak media, Minggu (10/7), pelaku peledakan bernama Lin Yin-chang, 55. Penyelidikan sementara menemukan pelaku meminjam uang sebesar NT$500, sekitar Rp200 ribu, kepada seseorang di Nantou lalu membeli sebotol Paraquat, pestisida dengan tingkat racun tinggi, sebelum menuju stasiun kereta.
Awalnya penyidik mengira Lin akan bunuh diri dengan meminum racun tersebut setelah meledakkan bom pipa. Namun penyelidikan menemukan bukti Lin membawa sebuah benda tajam kecil yang bisa memasukkan racun Paraquat ke kaleng atau tempat minuman.
Dia diduga berencana meracuni penumpang untuk memicu kepanikan, atau yang disebut dengan 'terorisme konsumsi'.
Lin masih dalam keadaan kritis sehingga tidak bisa diinterogasi. Motif tindakan ini masih menjadi misteri.
Ada berbagai kemungkinan motif, salah satunya adalah depresi. Lin diketahui telah bercerai dua tahun setelah menikah dan tengah menderita kanker. Dia pernah menjalani perawatan mental.
Lin yang berasal dari Hualien juga diketahui memiliki masalah finansial. Beberapa tahun terakhir dia tinggal di mobilnya bersama anjing peliharaannya.
Mobil tersebut ditinggalkan di daerah pegunungan kota Nantou, Lin ke Taipei naik bus. Dalam mobil van tersebut, polisi menemukan catatan yang ditinggalkan Lin, meminta anggota keluarganya mengurus pemakaman dan membayar utangnya.
cnn/radarriaunet.com