Menteri Yohana Tinjau Fasilitas Perempuan dan Anak di Kapal
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, meninjau fasilitas ramah perempuan dan anak di Kapal Gunung Dempo dengan tujuan Jayapura. cnn

Menteri Yohana Tinjau Fasilitas Perempuan dan Anak di Kapal

Senin, 11 Juli 2016|10:11:52 WIB




RADARRIAUNET.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, meninjau fasilitas ramah perempuan dan anak di Kapal Gunung Dempo dengan tujuan Jayapura-Nabire.

Kapal bermuatan sekitar 1.500 orang tersebut akan berlayar menuju sejumlah titik di wilayah Papua hingga Pulau Jawa. Dalam kunjungannya itu, Yohana mengaku menerima sejumlah keluhan dari penumpang kapal Gunung Dempo.

Yohana memaparkan, mayoritas keluhan yang disampaikan oleh para penumpang di antaranya terkait ketidaksesuaian pembelian tiket, sehingga seringkali penumpang harus tidur di koridor. Padahal, penumpang telah membeli tiket dengan harga kelas tertentu. Hal itu, tuturnya, kemungkinan terjadi karena tiket yang sama telah dijual kepada penumpang lain.

Selain itu, imbuh Yohana, penumpang juga mengeluhkan soal alat pendingin yang tidak berfungsi dengan baik, orang merokok di sembarang tempat, dan banyaknya pedagang yang berjualan di dalam kapal dengan harga sangat mahal.

"Sama seperti kunjungan sebelumnya, saya hanya ingin memastikan kondisi perempuan dan anak aman dan terlindungi, serta hak-hak mereka terpenuhi," ujar Yohana usai berkeliling menyapa masyarakat di deck Kapal Gunung Dempo, Sabtu (9/7).

Meski demikian, Yohana mengapresiasi upaya PT. Pelni yang telah mengakomodasi sejumlah fasilitas yang ramah perempuan dan anak, seperti telah tersedianya ruang laktasi bagi ibu menyusui dan arena bermain anak.

"Meski kecil, namun setidaknya bisa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain selama dalam perjalanan. Saya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas, terutama bagi perempuan dan anak," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Yohana juga sempat melakukan dialog dengan mama-mama Papua yang kerap berjualan di atas kapal. Ia bercerita, ketika berdialog, mama-mama tersebut mengaku berjualan di atas kapal untuk menghidupi keluarga dan membayar uang sekolah anak-anak mereka.

Menurut pengakuan mama-mama Papua itu, tutur Yohana, mayoritas suami mereka tidak bekerja, sehingga tidak ada pilihan lain selain berjualan di atas kapal, meski harus meninggalkan suami dan anak-anaknya dalam waktu cukup lama.

"Salah satu program Kementerian PPPA, yakni memfasilitasi kaum perempuan dalam industri kecil (rumahan), dapat dimanfaatkan oleh mama-mama Papua untuk membantu menambah pendapatan keluarga tanpa harus meninggalkan rumah, suami, dan anak-anak dalam waktu lama," ujarnya.


cnn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE