RADARRIAUNET.COM - Program pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai Smart City atau Kota Cerdas tengah diterapkan salah satunya pada tempat wisata. Contoh dari perwujudan Jakarta Smart City, salah satunya adalah Kebun Binatang Ragunan.
Ciri masuknya tempat wisata sebagai Jakarta Smart City ditandai dengan berlakunya elektronik ticketing (e-Ticketing) yang memanfaatkan Jakcard. Kebun Binatang Ragunan telah menerapkan penggunaan Jakcard sejak Mei 2016 yang bekerjasama dengan Bank DKI.
Hubungan Masyarakat Kebun Binatang Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan Kebun Binatang Ragunan merupakan tempat wisata pertama yang mendukung gerakan Jakarta Smart City.
"Penerapan Jakcard ini memang berdasarkan pada kebijakan Gubernur DKI Jakarta untuk mendukung gerakan nasional pembayaran non tunai," ujarnya di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (7/7).
Biasanya, untuk masuk kebun binatang ini pengunjung hanya merogoh Rp 4 ribu saja. Sejak penggunaan Jakcard, masyarakat harus mengeluarkan Rp 30 ribu.
Bambang menerangkan bahwa Rp 30 ribu tersebut sebenarnya berupa saldo yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk masuk ke berbagai wahana lainnya yang harus membayar, seperti tempat untuk melihat binatang primata seperti Gorilla.
Sistem isi ulang ini juga dapat dimanfaatkan oleh lebih dari satu pengunjung dalam satu kartu. Pengunjung dapat memilih dengan membeli Rp 30 ribu atau Rp 60 ribu saldo pada Jakcard.
Manfaat lainnya dengan menggunakan Jakcard, pengunjung dapat membawa pulang kartu tersebut. Masa berlaku kartu pun tidak terbatas waktu. Jika saldo pada kartu tersebut habis, pengunjung dapat mengisi saldo untuk kunjungan berikutnya.
Tak hanya untuk masuk Kebun Binatang seluas 147 hektar ini, Jakcard juga dapat digunakan pengunjung sebagai tiket Transjakarta.
"Kartu ini memang dirancang dengan multifungsi, selain untuk masuk kebun binatang dapat juga sebagai tiket naik Transjakarta," tuturnya.
Sebagai tempat wisata, Kebun Binatang Ragunan disinyalir berada di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1964. Kebun binatang ini sudah ada sejak tahun 1864. Awalnya, kebun binatang ini berada di kawasan Cikini sebagai kebun binatang pribadi milik Raden Saleh.
Karena kebutuhan lahan yang lebih luas untuk menampung binatang, dari Cikini yang hanya seluas 10 hektar, kebun binatang ini dipindah ke Ragunan yang saat itu memiliki luas 30 hektar.
cnn/radarriaunet.com