RADARRIAUNET.COM - PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) mengincar menyalurkan kredit sebesar Rp500 miliar hingga akhir tahun ini. Per Mei 2016, perseroan sudah membukukan total kredit Rp375 miliar. Sekitar 40 persen di antaranya merupakan realisasi kredit melalui Tunaiku, layanan keuangan berbasis teknologi (financial tecnology/fintech) milik Amar Bank.
"Kredit yang disalurkan melalui Tunaiku Rp180 miliar per 27 Juni 2016. Sedangkan sisanya merupakan kredit dari layanan konvensional Amar Bank kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi segmen bisnis kami," ujar Vishal Tulsian, Direktur Amar Bank, pekan lalu.
Ia mengatakan, selain menggenjot pertumbuhan kredit lewat Tunaiku, perseroan juga aktif menebar kredit ke pelaku UMKM, terutama industri rumahan dan perdagangan. Yang membedakan layanan Tunaiku dengan kredit Amar Bank, yaitu agunan dan nilai kredit.
Melalui Tunaiku, batas maksimum kredit sebesar Rp10 juta dengan bunga tiga persen per bulan dan tidak membutuhkan agunan. Sementara, kredit melalui layanan konvensional diberikan untuk batas pinjaman di atas Rp 10 juta dan membutuhkan jaminan.
"Untuk merealisasikan target kredit Rp500 miliar, tahun ini kami akan ekspansi ke Bandung dan memperhatikan permintaan di Jabodetabek yang cukup besar. Setelah itu, kami mempertimbangkan merambah kota-kota besar lainnya, seperti Yogyakarta dan Medan," tutur dia.
Adapun, kredit yang disalurkan Amar Bank masih banyak berasal dari kantong perseroan sendiri, di samping dari deposan korporat. Menurut Vishal, perseroannya tidak akan terlalu agresif menarik dana pihak ketiga atawa simpanan dari masyarakat untuk ekspansi kredit.
"Kami mau mengejar pertumbuhan kredit dulu, baru ke simpanan. Saat ini, kami menggunakan modal sendiri untuk ekspansi kredit. Modal akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan ekspansi kredit. Posisi modal saat ini mencukupi," imbuh Vishal.
Sebagai informasi, per Mei 2016, modal bank yang bermarkas di Surabaya ini mencapai Rp500 miliar. Jumlah modal tersebut meningkat berlipat-lipat dibandingkan akhir tahun 2014 lalu yang hanya berkisar Rp130 miliar.
Mayoritas saham eks PT Anglomas International Bank ini dikempit oleh Wishart Investment Inc, yakni sebesar 99 persen.
Wishart sendiri merupakan perusahaan internasional yang berbasis di British Virgin Islands dan memiliki jaringan bisnis di lebih dari 75 negara. Sementara sianya satu persen dikantongi oleh Ghansham Jivatram.
RR-H24/cnn/Lex