Zarif mengatakan bahwa sudah saatnya Arab Saudi dan Iran mengesampingkan perbedaan dan menggalang persatuan demi melawan teroris. Reuters/Ahmed Saad/Cnn
Kecam Serangan di Saudi, Iran Serukan Persatuan
Selasa, 05 Juli 2016|21:24:21 WIB
RADARRIAUNET.COM - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengecam rangkaian serangan yang disebut-sebut menargetkan Muslim Syiah di Arab Saudi pada Senin (4/7). Ia pun mengatakan bahwa sudah saatnya kedua negara mengesampingkan perbedaan dan menggalang persatuan demi melawan teroris.
Selama ini, Saudi dan Iran sering kali berbenturan karena ideologi yang dianut. Mayoritas penduduk Saudi merupakan penganut aliran Islam Sunni, sementara kebanyakan warga Iran mempercayai paham Syiah. Salah satu dari tiga bom bunuh diri di Saudi pada Senin meledak di Kota Qatif. Kota ini merupakan tempat berdiamnya Muslim Syiah yang menjadi minoritas di Saudi.
"Tidak ada lagi garis merah yang dapat dilintasi oleh teroris. Sunni, Syiah, keduanya akan menjadi korban sampai kita bisa bersatu," ujar Zarif melalui akun Twitter pribadinya seperti dikutip Reuters. Meskipun belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri ini, beberapa pakar menganggap serangan ini mirip dengan "modus operandi" ISIS.
ISIS sendiri merupakan kelompok militan yang mengaku beraliran Sunni. Iran dan Saudi selama ini berupaya untuk menggempur kelompok militan tersebut. Walaupun belum diklaim oleh kelompok mana pun, dua bom bunuh diri di Saudi pada hari yang sama disinyalir juga dilakukan oleh ISIS. Bom bunuh diri itu terjadi di dekat kantor konsulat Amerika Serikat di Jeddah serta di depan Masjid Nabawi, Madinah.
"Terorisme tak memiliki batasan dan tidak mengenal kebangsaan. Tidak ada solusi lain selain menciptakan persatuan kawasan dan internasional untuk melawannya," kata juru bicara Kemlu Iran, Bahram Qasemi.Seruan persatuan ini dilontarkan setelah kedua negara sepakat untuk memutuskan hubungan pada Januari lalu. Saat itu, Iran memprotes Saudi karena mengeksekusi mati salah satu ulama Syiah, Nimr al-Nimr.
RR-H24/Cnn/RRNC
Berita Terkait
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
