Kredit Bank Besar Mulai Menggeliat
Ilustrasi kredit. REUTERS/Beawiharta/Cnn

Kredit Bank Besar Mulai Menggeliat

Rabu, 29 Juni 2016|19:09:16 WIB




RADARRIAUNET.COM - Kredit bank-bank besar mulai menggeliat jelang penutupan paruh pertama tahun ini. Antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
 
BNI, misalnya, membukukan pertumbuhan kredit 23 persen hingga Mei 2016 menjadi Rp320,73 triliun dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp260,55 triliun. Sedangkan, kredit BTN meningkat 18,5 persen atau menjadi sebesar Rp134,06 triliun per Mei 2016.
 
Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, hingga saat ini, realisasi kredit yang disalurkannya mencapai 101 persen dari target perseroan di semester satu. Kinerja kinclong tersebut tidak terlepas dari masih menguatnya daya beli masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah terhadap rumah yang menjadi bisnis inti perseroan.
 
"Kami konsentrasi di kredit pemilikan rumah (KPR). Nah kabar baiknya, permintaan KPR di kalangan masyarakat berpenghasilan tetap di segmen bawah masih sangat tinggi. Selain itu, ada program satu juta rumah yang ikut mendorong pertumbuhan bisnis kami positif," ujarnya, Rabu (29/6).
 
Adapun, di sepanjang tahun ini, BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 19 persen. Namun, optimisme perseroan malah pertumbuhan kredit sampai akhir tahun akan melampaui target, mengingat kebijakan yang diambil Bank Indonesia (BI) belum lama ini yang merelaksasi bisnis KPR dengan melonggarkan Loan to Value (LTV).
 
"Kredit jelang semester satu lebih dari ekspektasi kami. Apalagi di semester kedua, kami kira akan tumbuh lebih kencang. Apalagi dengan pelonggaran LTV, uang muka KPR akan turun. Bisa-bisa kredit kami melampaui target 19 persen di akhir tahun," terang Maryono.
 
Senada dengan Maryono, Sis Apik Wijayanto, Direktur BRI memperkirakan, pertumbuhan kredit BRI pada paruh pertama ini sesuai dengan ekspektasi perseroan yang mengincar hasil akhir nantinya peningkatan 17-18 persen. Pertumbuhan terutama ditopang oleh penyaluran kredit segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
 
"Kredit kami prediksi on the track sampai semester pertama. Bahkan naik. Makanya, belum ada revisi Rencana Bisnis Bank. Kami bisa bertumbuh karena kredit kami banyak mengalir ke UMKM yang notabene memang tahan banting dengan kondisi makro dan global. Pengaruhnya sangat sedikit lah," tutur dia.
 
Masih Tertekan
 
Kendati bisnis bank-bank besar diperkirakan membuahkan hasil manis pada paruh pertama ini, ada beberapa bank di antara 10 bank besar yang masih tertekan dengan kondisi makro dan global. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satunya. Emiten dengan kode BDMN ini masih melanjutkan penurunan kredit.
 
Hingga Mei 2016, berdasarkan laporan bulanan di situs resmi perseroan, kredit Bank Danamon turun 8,16 persen dari Rp103,96 triliun pada Mei 2015 lalu menjadi hanya Rp95,47 triliun. Penurunan ini membesar ketimbang kuartal I 2016 yang cuma melorot tujuh persen.
 
Sementara itu, kredit beberapa bank besar lainnya diproyeksi tumbuh single digit. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, misalnya, yang membukukan pertumbuhan kredit 7,39 persen pada Mei 2016 menjadi Rp521,29 triliun.
 
Alex Harefa/cnn






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE