RADARRIAUNET.COM - Kasus dugaan kekerasan yang dialami asisten rumah tangga (pembantu) di bawah umur bernama Salomi Tiladada sampai kini masih terus bergulir di Direktorat Reskrimum Polda Riau. Sedikit demi sedikit, dugaan kekejaman sang majikan yang beralamat di Jalan Riau Kota Pekanbaru itu pun mulai terkuak dari mulut anak berumur 15 tahun ini.
Salomi yang ditemui awak media di Kantor Dinas Sosial, Jumat (17/6/2016) siang menceritakan, bahwa sang majikan berinisial CF kerap bersikap kasar. Mulai dari dicubit, dipukul pakai rotan bahkan disetrika pun pernah dirasakannya. Bekas luka (setrikaan, red) itu masih tampak jelas di punggung warga asal Nusa Tenggara Timur tersebut."Selama bekerja tak pernah dikasih makan, cuma minum air keran (kamar mandi). Tak pernah makan. Kalau lapar minum saja," kata Salomi dengan Bahasa Indonesia yang sedikit terbata-bata. "Tidur di kamar mandi lantai tiga. Kalau malam dingin," kisah dia melanjutkan.
Tak sampai di situ, Salomi juga mengaku pernah disuruh buka pakaian lalu difoto oleh CF. Entah apa maksudnya. Kalau dia menolak, maka sang majikan akan marah besar. "Marah dia. Kalau tak mau dipaksanya," bebernya saat berbincang dengan awak media didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Anak Riau, Rosmaini.
"Sering nangis. Takut. Kangen keluarga di kampung. Dulu janji kerja dibayar Rp2 juta. Tetapi di sini tidak digaji, sudah tiga bulan. Dipukul juga," ungkapnya.
Komentar Salomi ini memang senada dengan fakta saat ia ditemukan warga usai dibuang CF di daerah Siak Hulu. Ketika itu tubuhnya kurus, sakit dan banyak bekas luka di beberapa anggota badan.
Terkait kasus ini, Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Anak Riau, Rosmaini mendesak polisi agar segera menahan dan memproses hukum sang majikan. Meski disayangkan, CF sampai kini ternyata masih bebas berkeliaran. "Setelah dimintai keterangannya waktu itu, si majikan bebas. Itu kita sayangkan," ucap Ros.
"Hari ini kita ke Polda Riau, sekalian mengantar alat bukti tambahan yang diminta penyidik. Jika satu minggu ke depan tidak juga ada kejelasan, kita akan bawa kasus ini ke Mabes Polri. Hari Minggu besok kita juga akan mendatangkan orangtua Anak (Salomi) ke Pekanbaru," tutupnya.
teu/grc/radarriaunet.com