.jpg)
KPK mengajukan penghematan anggaran sebesar Rp69,6 miliar dalam RAPBNP 2016. cnn
KPK Ajukan Penghematan Anggaran Rp69,6 Miliar
Selasa, 07 Juni 2016|19:34:40 WIB
RADARRIAUNET.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan penghematan anggaran sebesar Rp69,6 miliar dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengatakan pemotongan itu sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016.
"Sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016, penghematan/pemotongan anggaran KPK telah ditetapkan sebesar Rp69,6 miliar," kata Basaria dalam rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6).
Basaria menjelaskan, penghematan anggaran dilakukan terhadap belanja perjalanan dinas, biaya rapat, sisa dana lelang, dan penundaan kegiatan yang belum terikat kontrak.
Jumlah Rp69,6 miliar, kata dia, merupakan 6,5 persen dari pagu anggaran KPK 2016 sebesar Rp1,06 triliun.
Menurut Basaria, penghematan anggaran tersebut tidak akan berpengaruh pada target dan kinerja KPK. "Mohon persetujuan pimpinan Komisi III DPR.”
Di satu sisi, Mahkamah Konstitusi melakukan penghematan anggaran sebesar Rp26,4 miliar, namun meminta tambahan anggaran sebanyak Rp50 miliar.
"Tahun 2016 ini, MK alami pemotongan anggaran Rp26,4 miliar atau setara dengan 9,98 persen. Rp50 miliar untuk reward anggaran," kata Sekretaris Jenderal MK Guntur Hamzah.
Anggota Komisi III Fraksi PPP Arsul Sani mengapresiasi penghematan anggaran KPK. Namun Arsul juga mengingatkan agar penghematan anggaran tidak diikuti dengan penurunan kinerja pemberantasan korupsi.
Sementara anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra Muhammad Syafii mempertanyakan latar belakang penambahan anggaran yang diajukan MK.
"Bukan sekedar setuju atau tidak. Tapi kenapa? Kami harus tahu kenapa ini dikasih ‘hadiah.’ Jangan-jangan ada sesuatu yang harus jadi perhatian kami," ujar Syafii.
CNN/radarriaunet.com
Berita Terkait
.jpg){kind=small}
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
