Selasa, 07 Juni 2016|08:21:45 WIB
RADARRIAUNET.COM - Duet ER (20) dan AH (20), kawanan begal bermotor yang kerap beraksi di Jalan Arifin Achmad Pekanbaru ternyata diotaki oleh tersangka ER, mantan narapidana yang sebelumnya pernah merasakan pengapnya jeruji besi lembaga pemasyarakatan di 2011 dan 2013 silam. Si residivis itu pun, terpaksa dihadiahi dua timah panas di kaki kirinya karena mencoba lari saat ditangkap tim Buru Sergap Polresta Pekanbaru, Rabu (01/06/16) kemarin.
Ketika berbincang dengan awak media, tersangka ER mengaku sebelum banting stir jadi pembegal, di 2011 silam dirinya lebih dulu masuk penjara karena tersandung kasus perkelahian. Setelah bebas, berselang 2 tahun kemudian, pria yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di Purna MTQ itupun kembali ditangkap polisi karena terlibat kasus pengeroyokan.
"Dulu pernah (masuk penjara), tapi kasusnya beda. Kalau ini (melakukan pembegalan) baru sekali saya lakukan. Rencananya motor yang saya ambil mau saya jual Rp1,5 juta untuk perbaiki motor saya dan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya, Kamis (02/06/16).
ER juga mengatakan, ia sendiri diringkus oleh polisi ketika sedang makan siang di kawasan belakang Purna MTQ. Selain dirinya, petugas juga turut mengamankan seorang temannya, AH (20).
"(Ditangkap) sama-sama pas lagi makan siang di belakang MTQ," sebutnya. Sebelumnya, duet AH (20) dan ER (20), begal bersenjata tajam yang kerap beraksi di sekitar Jalan Arifin Ahmad akhirnya berhasil dihentikan oleh tim Buru Sergap Polresta Pekanbaru, Rabu (01/06/16) kemarin. Satu dari keduanya, ER, bahkan dibuat tersungkur oleh petugas dengan menyarangkan timah panas di kakinya karena yang bersangkutan nekat lari dari kepungan polisi.
"Kedua tersangka kita ringkus disekitaran Purna MTQ. Satu orang, ER terpaksa kita tembak kakinya karena dalam upaya penangkapan itu, tersangka mencoba melarikan diri.
Selain menangkap keduanya, kita amankan juga barang bukti satu unit motor Beat hasil rampasan yang dilakukan kedua tersangka," beber Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto kepada awak media.
gas/fn/radarriaunet.com